Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selisih 330.000 Suara, Jokowi-JK Unggul di DKI Jakarta

Kompas.com - 20/07/2014, 04:07 WIB
Yohanes Debrito Neonnub

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi DKI Jakarta akhirnya menyelesaikan rapat pleno rekapitulasi hasil Pemilu Presiden 2014. Dari hasil rapat pleno, pasangan capres nomor urut dua Jokowi-Jusuf Kalla unggul atas pasangan capres nomor urut satu Prabowo-Hatta dengan selisih 331.830 suara.

"Hasil pemilihan presiden dan wakil presiden di DKI Jakarta, jumlah suara pasangan capres nomor urut satu 2.528.064 suara. Pasangan capres nomor urut dua memperoleh 2.859.894 suara," kata Ketua KPU DKI Jakarta Sumarno di Hotel Borobudur, Jakarta, Minggu (20/7/2014) dini hari.

Berdasarkan data KPU DKI Jakarta, total jumlah suara sah mencapai 5.387.958 suara, sedangkan suara tidak sah berjumlah 53.747 suara sehingga total suara sah dan tidak sah sebanyak 5.441.705 suara dari 7.523.101 pemilih.

Untuk wilayah DKI Jakarta, pasangan Prabowo Hatta unggul di Jakarta Timur (827.874 suara) dan Jakarta Selatan (612.442 suara). Perolehan suara pasangan nomor urut satu di wilayah lain ialah Jakarta Pusat (258.376 suara), Jakarta Barat (479.815 suara), Jakarta Utara (342.651 suara), dan Kabupaten Kepulauan Seribu (6.906 suara).

Adapun pasangan Jokowi-JK mampu unggul di Jakarta Pusat (308.059 suara), Jakarta Barat (742.103 suara), Jakarta Utara (516.654 suara), dan Kepulauan Seribu (8.089 suara). Di wilayah lainnya, yakni Jakarta Timur, Jokowi-JK meraih 716.631 suara dan Jakarta Selatan 612.442 suara.

Proses pemilihan presiden di DKI Jakarta dilakukan di enam kota atau kabupaten, 44 kecamatan, 267 kelurahan, dan 12.408 TPS. Rapat pleno rekapitulasi KPU DKI Jakarta juga diwarnai aksi walk out saksi pasangan capres Prabowo-Hatta yang ingin pleno ditunda hingga pemungutan suara ulang di beberapa wilayah yang diduga terjadi pelanggaran pemilu selesai dilakukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Megapolitan
Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke 'Call Center' dan Medsos

Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke "Call Center" dan Medsos

Megapolitan
Penjelasan Polisi Soal Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ Berubah Jadi Pelat Putih

Penjelasan Polisi Soal Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ Berubah Jadi Pelat Putih

Megapolitan
Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

Megapolitan
Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com