Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baru Dibuka, Pleno KPU DKI Diwarnai Perdebatan Saksi

Kompas.com - 19/07/2014, 22:13 WIB
Yohanes Debrito Neonnub

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Suasana pleno rekapitulasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi DKI Jakarta di Hotel Borobudur, Sabtu (19/7/2014) malam berlangsung panas. Baru dibuka, saksi kedua kubu capres memperdebatkan jumlah saksi yang akan berbicara pada pleno tersebut.

"Kami minta kebijakan pak ketua agar jumlah pembicara dua orang. Kita harus bisa demokratis," kata Syarif yang merupakan saksi pasangan capres Prabowo-Hatta.

Usulan saksi dari kubu nomor satu ditolak oleh saksi pasangan Jokowi-JK. Mereka ingin perwakilan sebagai pembicara hanya satu orang sebagai saksi.

"Kami suka nomor dua, pilih nomor dua, tetapi kami hanya mau saksi satu orang. Kalau saksi dua orang, siapa yang nanti tanda tangan berita acara pleno," kata Denny Iskandar, saksi kubu Jokowi-JK.

Situasi semakin memanas ketika saksi kedua kubu berdebat mempermasalahkan tata tertib pleno tersebut. Kubu Prabowo-Hatta mengancam akan walk out bila rekomendasi mereka tidak dipertimbangkan dengan bijak.

Setelah berdebat setengah jam lebih, kedua kubu sama-sama sepakat menempatkan dua orang sebagai pembicara mewakili pasangan capresnya tetapi saksi hanya satu orang.

"Kami mengalah ikut keputusan pak ketua. Tetapi, kami minta agar hanya dua perwakilan, jangan ditambah tiga atau empat lagi," ucap Denny.

Pleno rekapitulasi di KPU DKI Jakarta dihadiri saksi dan undangan dari masing-masing perwakikan kedua kubu capres-cawapres. Pleno terbuka untuk masyarakat umum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Megapolitan
Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com