Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Lebaran, Banyak Produk Kedaluwarsa di Pasar dan Supermarket

Kompas.com - 21/07/2014, 17:59 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sepekan jelang Lebaran, petugas melakukan inspeksi mendadak ke supermarket Carrefour, Mall of Indonesia, Kelapa Gading, serta Pasar Rawa Badak, Koja.

Dari sidak tersebut ditemukan sejumlah produk yang sudah kedaluwarsa dan rusak. Di Carrefour, petugas mendapatkan produk tahu yang sudah rusak kemasannya.

Sementara itu, di Pasar Rawabadak, ditemukan tepung roti, bumbu kaldu, sari kelapa, dan mi telur asin berbagai merek yang sudah lewat masa konsumsinya.

Kepala Bidang Pengawasan dan Pengendalian Dinas Koperasi Usaha Kecil, Mikro, Menengah, dan Perdagangan DKI Jakarta Irwansyah mengatakan, jelang Lebaran peredaran bahan makanan yang tak layak biasanya meningkat terutama pada H-7.

Biasanya, kata dia, saat jelang Hari Raya seperti ini kewaspadaan masyarakat saat membeli cenderung menurun.

"Jangan sampai konsumen yang dirugikan karena membeli produk tak layak. Trennya memang marak mulai H-7," kata Irwansyah di Carrefour Mall of Indonesia, Jakarta Utara, Senin (21/7/2014).

Dia berharap sidak tersebut dapat menyadarkan konsumen agar lebih cerdas saat membeli. "Sebelum membeli, konsumen juga sudah harus mengecek kehalalan dan tanggal kedaluwarsa. Selain itu lihat juga kemasannya kalau sudah rusak jangan dibeli," ucapnya.

Sementara itu, Kepala Seksi Korwas Ditkrimsus Polda Metro Jaya Komisaris Mujiono mengatakan, sebaiknya pengawasan terhadap produk makanan tidak hanya setahun sekali, tetapi dilakukan secara berkala.

"Sidak yang tadi dilakukan merupakan bagian dari pembinaan. Kalau tidak ada ditemukan produk bermasalah, hal itu suatu keberhasilan kita semua. Penjual sudah mengetahui hak dan kewajibannya sebagai penjual," ujarnya.

Salah seorang pedagang di Pasar Rawa Badak yang kedapatan barang kedaluwarsa, Supinah (60), berkilah tidak tahu-menahu. Sejak beberapa bulan ia memang sudah memajang bumbu kaldu yang sudah tidak layak itu di tokonya.

"Memang itu barang kurang laku, makanya saya tidak awas kalau itu kedaluwarsanya 13 Juni 2014. Nanti akan saya tukar ke distributornya dan tidak akan dijual ke konsumen," kata Supinah.

Sementara itu, Joni, salah satu pengunjung pusat belanja, menyambut baik sidak yang dilakukan pemerintah. Dia juga tidak merasa terganggu saat berbelanja dengan banyaknya petugas saat menggelar sidak. "Sidak itu kan untuk melindungi konsumen juga. Kami mendukung," ucap Joni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Megapolitan
Dapat Ganti Untung Normalisasi Ciliwung, Warga Rawajati Langsung Beli Rumah Baru

Dapat Ganti Untung Normalisasi Ciliwung, Warga Rawajati Langsung Beli Rumah Baru

Megapolitan
Tak Gentarnya Jukir Liar di Minimarket, Masih Nekat Beroperasi meski Baru Ditertibkan

Tak Gentarnya Jukir Liar di Minimarket, Masih Nekat Beroperasi meski Baru Ditertibkan

Megapolitan
Kilas Balik Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Kronologi hingga Rekayasa Kematian

Kilas Balik Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Kronologi hingga Rekayasa Kematian

Megapolitan
Dikritik Ahok soal Penonaktifan NIK KTP Warga Jakarta, Heru Budi Buka Suara

Dikritik Ahok soal Penonaktifan NIK KTP Warga Jakarta, Heru Budi Buka Suara

Megapolitan
Walkot Depok Terbitkan Aturan Soal 'Study Tour', Minta Kegiatan Dilaksanakan di Dalam Kota

Walkot Depok Terbitkan Aturan Soal "Study Tour", Minta Kegiatan Dilaksanakan di Dalam Kota

Megapolitan
Rumahnya Digusur Imbas Normalisasi Kali Ciliwung, Warga: Kita Ikut Aturan Pemerintah Saja

Rumahnya Digusur Imbas Normalisasi Kali Ciliwung, Warga: Kita Ikut Aturan Pemerintah Saja

Megapolitan
KPU Kota Bogor Lantik 30 Anggota PPK untuk Kawal Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Lantik 30 Anggota PPK untuk Kawal Pilkada 2024

Megapolitan
Mau Bikin 'Pulau Sampah', Heru Budi: Sampah Sudah Enggak Bisa Dikelola di Lahan Daratan

Mau Bikin "Pulau Sampah", Heru Budi: Sampah Sudah Enggak Bisa Dikelola di Lahan Daratan

Megapolitan
Polri Gerebek Gudang Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster di Bogor

Polri Gerebek Gudang Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster di Bogor

Megapolitan
Walkot Jaksel: Warga Rawajati yang Terdampak Normalisasi Ciliwung Tidak Ada yang Protes

Walkot Jaksel: Warga Rawajati yang Terdampak Normalisasi Ciliwung Tidak Ada yang Protes

Megapolitan
4 Pelaku Sudah Ditangkap, Mobil Curian di Tajur Bogor Belum Ditemukan

4 Pelaku Sudah Ditangkap, Mobil Curian di Tajur Bogor Belum Ditemukan

Megapolitan
Ketua DTKJ Daftar Cawalkot Tangerang, Janjikan Integrasi Bus Tayo dengan KRL dan Transjakarta

Ketua DTKJ Daftar Cawalkot Tangerang, Janjikan Integrasi Bus Tayo dengan KRL dan Transjakarta

Megapolitan
Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Diserang Begal dengan Diterima Jadi Polisi

Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Diserang Begal dengan Diterima Jadi Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com