"Banyak faktornya. Keterlambatan itu bisa ada gangguan di jalan atau ya persilangan," kata Agus kepada wartawan, Rabu (23/7/2014).
Agus mengungkapkan, ada faktor karena masalah parkir kereta yang membuat rangkaian kereta harus mengantre untuk masuk stasiun. Ada pula keterlambatan yang terjadi karena ada kereta yang datang terlambat.
Agus menuturkan, banyaknya pelintasan di area Jakarta pun membuat pihaknya khawatir akan perjalanan kereta. Terlebih lagi, kata Agus, kekhawatiran muncul untuk pintu-pintu pelintasan tanpa pengamanan dan liar.
Untuk menghindari tingkat keterlambatan dan kecelakaan kereta, beberapa personel kepolisian ditugaskan untuk mengamankan lokasi. Agus pun menuturkan, titik-titik rawan di pelintasan menjadi bagian penting untuk diperhatikan.
Pelintasan liar atau tak sebidang, ungkap Agus, memang kerap menjadi akses jalan para pemudik sehingga perlu diperhatikan pula keselamatannya.
Dari pelintasan Daop I hingga Cikampek, ada beberapa titik rawan Daop I yang menjadi perhatian khusus, antara lain, jembatan kawasan Bekasi, Cikarang, dan Cikampek.
"Kami sudah menempatkan alat-alat penyelamatan di lokasi itu. Salah satunya juga titik pelintasan," kata Agus.
Selain itu, dalam pengawasan 24 jam, PT KAI akan mengawasi pelintasan KA yang menjadi titik-titik rawan bencana alam, seperti karena pohon tumbang atau banjir.
Titik itu banyak. Ada yang dari Merak Km 59. Adapun lokomotifnya ialah di daerah Rangkasbitung untuk perjalanan kereta api ke Krakatau.
"Wilayah kita kan sampai Cikampek ya, mudah-mudahan tidak akan terjadilah (kecelakaan)," ucap Agus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.