Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemudik Sepeda Motor Mulai Padati Jalur Kalimalang

Kompas.com - 24/07/2014, 09:34 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemudik yang menggunakan sepeda motor mulai memadati jalur mudik di sepanjang jalur Kalimalang yang membentang dari Cawang, Jakarta Timur, sampai Cikarang, Kabupaten Bekasi, memasuki H-5 Lebaran.

Berdasarkan pengamatan Kompas.com di jalur Kalimalang, Jakarta Timur, sampai daerah Tambun, Kabupaten Bekasi, Rabu (23/7/2014), pukul 23.15 WIB-24.15 WIB semalam, dapat diketahui bahwa pemudik mayoritas berasal dari arah Jakarta.

Kepadatan arus mudik sudah bisa terlihat ketika memasuki jalur Kalimalang di Cawang, Jakarta Timur. Dibandingkan hari biasa, dalam waktu yang kurang lebih sama dengan waktu penelusuran, jalur tersebut biasanya sudah sepi dari kepadatan lalu lintas.

Di sepanjang jalur utama pemudik sepeda motor tersebut, pemudik terlihat bergerak bergerombol dan terbagi ke dalam kelompok-kelompok. Tas besar dan kardus besar menjadi pembeda dengan pengendara motor yang bukan pemudik.

Beberapa pemudik bahkan membawa sanak keluarganya, terdiri dari suami, istri, dan dua orang anaknya. Dengan sistem keselamatan seadanya (memakai helm dan jaket), pemudik terlihat tidak terlalu kencang dalam memacu sepeda motornya.

Memasuki wilayah Kota Bekasi, tepatnya setelah simpang Mall Metropolitan, beberapa petugas kepolisian dan warga terlihat memberi petunjuk jalan dengan mengayunkan tangannya di pinggir jalan.

Sementara itu, di pinggir jalan, mendadak terlihat warga yang menjajakan alat-alat pelengkap berkendara, seperti masker, sarung tangan, dan syal.

Di beberapa SPBU sepanjang jalur Kalimalang, juga terlihat adanya penumpukan kendaraan sepeda motor. Selain untuk mengisi bahan bakar, pemudik juga memanfaatkan SPBU sebagai tempat beristirahat. Tak jarang sesama pemudik saling membantu mengecek kondisi kendaraan pemudik lain.

Seperti musim mudik tahun-tahun sebelumnya, pemudik yang menggunakan sepeda motor memang lebih memilih untuk mudik pada malam hari. Selain untuk menjaga puasanya, mayoritas pemudik juga merasa lebih nyaman mudik pada waktu malam hari.

Dari penelusuran kurang lebih selama satu jam tersebut, kondisi jalan dari jalur Kalimalang, Cawang, sampai Tambun relatif baik. Namun, pemudik harus tetap berhati-hati karena masih ada beberapa lubang kecil yang bisa saja membahayakan pemudik jika tak waspada.

Sampai berita ini diturunkan, belum ada data resmi dari Kementerian Perhubungan mengenai jumlah pemudik sepeda motor tersebut. Namun, diperkirakan, pergerakan kendaraan sepeda motor akan terus meningkat seiring tibanya libur kerja pegawai perusahaan dan libur anak sekolah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com