Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Kalau Pintar dan Punya Modal, Datanglah ke Ibu Kota

Kompas.com - 25/07/2014, 09:42 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama melepas mudik bareng para pengemudi bajaj BBG dan pegawai Pemprov DKI bersama Perusahaan Gas Negara (PGN) di Silang Monas Barat Daya, Jakarta, Jumat (25/7/2014).

Dalam sambutannya, pria yang akrab disapa Ahok itu kembali mengingatkan para pemudik untuk tidak membawa kerabat yang tidak memiliki modal datang ke Jakarta.

"Kalau pintar dan punya modal tidak apa-apa tinggal di Jakarta. Atau kalau bapak dan ibu berdagang lama, ada tempat tinggal jelas, kami berikan KTP DKI dan datang ke sini betul-betul bukan untuk nodong. Kalau mau berhasil, datanglah ke Ibu Kota," kata Ahok.

Sementara itu, bagi para pendatang yang tidak memiliki modal, ilmu, dan hanya berniat "jahat" di Jakarta, Basuki mengancam akan memidanakan pendatang itu.

Ia juga melarang para pendatang untuk mendirikan tempat tinggal liar di bantaran kali maupun jalan inspeksi. Namun, Ahok tidak khawatir terhadap pendatang yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga atau pelayan restoran karena mereka biasanya tinggal di rumah majikan masing-masing.

"Jakarta ini terbuka kok. Tidak ada pembatasan orang datang ke Jakarta," ujar Basuki.

Mendengar pernyataan itu, ratusan sopir bajaj BBG langsung bersorak sorai dan bertepuk tangan.

PGN memberangkatkan sebanyak 2.520 peserta mudik ke berbagai kota di Jawa dengan melibatkan 61 unit bus. Adapun bus yang digunakan adalah bus AC pariwisata dengan kapasitas 45 tempat duduk dengan formasi 2-2.

Rute mudik yang akan dilewati melalui lima jalur. Rute-rute tersebut adalah Pantura I dengan rute Cirebon-Tegal-Semarang-Demak-Kudus-Pati-Rembang; Cirebon-Tegal-Semarang-Ungaran-Salatiga-Solo; dan Cirebon-Tegal-Semarang-Ungaran-Magelang-Yogyakarta. Pantura II akan melewati Indramayu-Cirebon-Kuningan. Jalur Tengah melewati wilayah Cirebon-Bumiayu-Ajibarang-Wangon-Kebumen-Purworejo-Yogyakarta. Jalur Selatan melewati Nagrek-Tasik-Ciamis-Majenang-Kebumen-Purworejo-Yogyakarta, dan Jalur Timur melewati Madiun via Solo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Larang Bisnis 'Numpang' KK Dalam Pendaftaran PPDB, Disdik DKI: Kalau Ada, Laporkan!

Larang Bisnis "Numpang" KK Dalam Pendaftaran PPDB, Disdik DKI: Kalau Ada, Laporkan!

Megapolitan
Anak-anak Rawan Jadi Korban Kekerasan Seksual, Komnas PA : Edukasi Anak Sejak Dini Cara Minta Tolong

Anak-anak Rawan Jadi Korban Kekerasan Seksual, Komnas PA : Edukasi Anak Sejak Dini Cara Minta Tolong

Megapolitan
Ditipu Oknum Polisi, Petani di Subang Bayar Rp 598 Juta agar Anaknya Jadi Polwan

Ditipu Oknum Polisi, Petani di Subang Bayar Rp 598 Juta agar Anaknya Jadi Polwan

Megapolitan
Polisi Periksa Selebgram Zoe Levana Terkait Terobos Jalur Transjakarta

Polisi Periksa Selebgram Zoe Levana Terkait Terobos Jalur Transjakarta

Megapolitan
Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Megapolitan
Polisi Periksa General Affair Indonesia Flying Club Terkait Pesawat Jatuh di Tangsel

Polisi Periksa General Affair Indonesia Flying Club Terkait Pesawat Jatuh di Tangsel

Megapolitan
Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Mundur dari Staf Kelurahan, Camat: Dia Kena Sanksi Sosial

Pemerkosa Remaja di Tangsel Mundur dari Staf Kelurahan, Camat: Dia Kena Sanksi Sosial

Megapolitan
Tersangka Pembacokan di Cimanggis Depok Pernah Ditahan atas Kepemilikan Sajam

Tersangka Pembacokan di Cimanggis Depok Pernah Ditahan atas Kepemilikan Sajam

Megapolitan
Kasus DBD 2024 di Tangsel Mencapai 461, Dinkes Pastikan Tak Ada Kematian

Kasus DBD 2024 di Tangsel Mencapai 461, Dinkes Pastikan Tak Ada Kematian

Megapolitan
Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di 'Busway', Polisi Masih Selidiki

Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di "Busway", Polisi Masih Selidiki

Megapolitan
Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Megapolitan
Sulitnya Ungkap Identitas Penusuk Noven di Bogor, Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Belum Rekam E-KTP

Sulitnya Ungkap Identitas Penusuk Noven di Bogor, Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Belum Rekam E-KTP

Megapolitan
Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Megapolitan
Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com