Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mereka Terpaksa Jadi "Kuntilanak" di Monas

Kompas.com - 02/08/2014, 08:45 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com 
— Jika sering mengunjungi Monumen Nasional (Monas), maka Anda tak akan heran lagi jika melihat hal-hal unik, salah satunya adalah sejumlah orang yang berdandan menyerupai hantu kuntilanak dan pocong.

Dengan dandanan menyerupai kuntilanak, mereka kerap berdiri di sekitar halaman Monas sejak pukul 09.00 hingga pukul 21.00 WIB setiap hari, terutama pada hari libur dan akhir pekan.

Berbusana serba putih mengenakan lipstik warna merah, bedak warna putih di wajah, dilengkapi wig warna hitam, mereka beraksi berpura-pura menjadi hantu.

Malam itu, Tribunnews.com mencoba mendekat dan mengajak salah satu "kuntilanak" mengobrol. Dia terlihat malu-malu.

Siti Suketi (26), begitu dia menyebutkan namanya. Perempuan asal Kuningan, Jawa Barat, itu mengaku baru dua minggu menggeleguti aksi unik ini. Sebelum tampil, dia akan berganti kostum ala kuntilanak di pojokan, tepatnya di bawah pohon sekitar Monas.

Selama seharian, dia pun akan diperebutkan oleh pengunjung yang ingin berfoto bersama secara bergantian. Tak jarang, banyak anak kecil menangis saat diajak berfoto oleh orangtua bersama dengannya. Namun, ada beberapa anak memberanikan diri ingin mengabadikan momen unik ini. Dengan ekspresi menyeramkan, Siti seolah menunjukkan adegan mencekik sang anak.

Beberapa saat kemudian ada juga sepasang muda-mudi bergiliran ikut berfoto. Siti meladeni dengan suasana akrab dan saling bercanda.

Di depan tempat Siti berdiri, ada sebuah kotak kecil yang bertulisan "boleh foto dengan kuntilanak". Pengunjung yang usai berfoto memberikan sejumlah rupiah di kotak tersebut.

Namun demikian, Siti juga sempat mengungkapkan perasaannya saat ditanya apakah ada pengalaman yang unik, misalnya ada pasangan yang cemburu bila seorang pria berfoto dengannya.

"Enggak tau dah, bodoh amat sih, masa cemburu sama setan," ucap Siti di Jakarta, Jumat (1/8/2014).

Sebelum menjalani aksi unik tersebut, Siti bekerja menjual gorengan di pelataran halaman Monas. Lantaran kerap terlibat kejar-kejaran dengan Satpol PP, dia nekat beralih profesi menjadi kuntilanak.

"Tadinya saya jualan gorengan di (Monas) sini, tapi berjualan di sini kejar-kejaran sama Satpol PP terus, makanya saya bingung, makanya saya nekat kerja beginian," ujar Siti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com