Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemukiman Liar di Kawasan Bongkaran Tanah Abang Dihancurkan

Kompas.com - 04/08/2014, 11:37 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Penghuni Tanah Abang Bongkaran hanya bisa pasrah saat sekitar 300 personel gabungan dari Satpol PP, polisi-TNI, dan Pemprov DKI, merobohkan gubuk-gubuk liar di sana. Para penghuni bangunan hanya bisa melihat, merenung, bahkan tak kuasa menahan tangis melihat kediamannya dirobohkan petugas dan telah rata tanah.

Penertiban dimulai sekitar puku 10.00 WIB. Ratusan petugas keamanan berseragam cokelat antusias merobohkan bangunan liar yang berdiri di pinggiran Banjir Kanal Barat.

Herawati salah satunya. Ibu lima orang anak yang berumur lima hingga sebelas tahun ini, hanya tersenyum tipis saat diwawancarai Warta Kota. Ia yang mengaku sudah tinggal selama tujuh tahun lebih, kini kebingungan hendak tinggal di mana.

"Sudahlah.. mau diapakan. Saya keluarga miskin. Enggak punya apa-apa. Suami saya kerjanya serabutan, Mas. Enggak nentu pemasukan untuk sehari-harinya," terangnya.

Tak hanya itu, matanya sempat berkaca-kaca saat melihat anaknya yang kecil yang sedang digendongnya. Ia menuturkan dengan pelan tentang anaknya yang nanti akan tidur di luar tanpa sarung dan bantal.

"Sarungnya kotor. Udah keinjek-injek petugas. Bagaimana nanti ya anak saya, tidur di mana," tuturnya sambil berkaca-kaca melihat anaknya.

Suaminya pun terlihat hanya diam bersender di tembok yang membatasi dengan rel yang berseberangan dengan tempat tinggalnya. Terkadang suaminya tersebut hanya menggaruk-garukkan kepala saat melihat rumahnya dirobohkan petugas.

Tak hanya keluarga Herawati, beberapa penghuni bangunan liar yang jumlahnya hampir puluhan lebih ini, sibuk mengemas dan mengeluarkan barang-barangnya dari dalam.

Hera hanya berharap, walaupun rumahnya rubuh dan rata akan tanah, untuk hari ini, anaknya bisa tidur dengan nyaman dan tenang, ia cukup lega. Ia yang berdagang minuman ringan di kawasan Tanah Abang ini pun juga mengatakan pihak pemerintah bisa memberikan kebijaksanaan dengan memberikan tempat yang layak untuk penghuni daerah bongkaran.

"Semoga pemerintah Jakarta masih punya hati nurani," tuturnya. (Panji Baskhara Ramadhan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com