Tokoh utama yang dimaksudkan Maryono adalah tokoh ISIS di Bekasi yang sering dituliskan di pemberitaan media. Namun, dia enggan menyebut nama.
"Aktornya kemarin datang ke saya beserta para ulama. Saya tanya kepada mereka. Kamu itu hidup di Indonesia. Apa kamu kenal dengan ideologi Pancasila? Dia jawab, 'Saya tidak'. Catatan khusus. Aktor itu tidak mengakui ideologi bangsa kita ini adalah Pancasila," ujar Maryono di Balai Warga RW 13, Jumat (8/8/2014), tadi malam.
Maryono mengatakan, jika tidak mengakui ideologi milik Indonesia, mereka tidak usah tinggal di Indonesia, tetapi di negara yang memiliki satu paham dengan mereka.
Penolakan terhadap Pancasila yang diucapkan secara langsung kepadanya menjadi perhatian khusus oleh Maryono. Ia mengatakan, penolakan itu diucapkan secara jelas.
Maryono mengatakan, aktor tersebut mengontrak di daerah itu. Namun, menurut dia, hal itu justru harus membuat warga lebih waspada.
"Tapi, itulah yang jadi duri dan membuat kotor wilayah kita. Mereka yang makan dan hidup di sini, di negara ini, tapi tidak mengakui Pancasila," ujarnya.
Maryono memang tidak menyebut nama tokoh utama yang datang kepadanya. Namun, nama yang terkait ISIS di Bekasi yang selama ini muncul di media hanya Syamsudin Uba. Syamsudin Uba merupakan pimpinan Jamaah Anshorut Tauhid (JAT).
Sebelumnya, ada 50 warga Bekasi yang telah berikrar untuk mendukung kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Mereka tergabung dalam kelompok bernama JAT.
Pada Minggu (3/8/2014) lalu, pendukung ISIS berikrar di Masjid Muhajirin, Pekayon Jaya, Bekasi Selatan. Saat mereka berikrar, anggota JAT juga melakukan pengibaran bendera ISIS di halaman Masjid Muhajirin. Setelah membuat ikrar, jemaah tersebut menamakan kelompok mereka dengan nama Khilafah Ibrahim.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.