Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa Unas yang Terlibat Narkoba Akan Dikeluarkan

Kompas.com - 15/08/2014, 14:46 WIB
Yohanes Debrito Neonnub

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pihak Universitas Nasional (Unas) menegaskan akan mengeluarkan mahasiswa yang terbukti terlibat pengedaran narkoba di wilayah kampus tersebut. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga lingkungan kampus tetap bersih dari pengaruh buruk narkoba.

"Kami melakukan investigasi secara akademik sesuai peraturan rektorat sambil menunggu hasil penyidikan polisi. Otomatis, mereka yang terlibat pengedaran ganja atau memakai ganja akan dikeluarkan dari kampus," kata Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Iskandar Fitri, di Polres Metro Jakarta Selatan, Jumat (15/8/2014).

Iskandar mengatakan, keputusan tersebut diambil untuk meningkatkan kualitas mahasiswa lulusan Unas. Keputusan ini juga diambil untuk memberikan efek jera bagi pengedar narkoba dalam lingkungan kampus.

Terkait sanksi, lanjut Iskandar, kampus memiliki peraturan sendiri. Ada sanksi ringan, sedang, dan berat bagi yang melanggar. Keputusan pemberian sanksi akan diambil oleh tim khusus kampus, setelah diadakan perundingan.

"Ini karena kami tahu dan sadar bahwa 100 orang bisa menyebarkan (pengaruh buruk) ke 5.000 orang yang lain. Jadi, lebih baik kami 'amputasi' saja," pungkasnya.

Polres Metro Jakarta Selatan melakukan penggeledahan di kampus Unas di Pejaten. Penggeledahan dilakukan karena ada info temuan senjata tajam, bom molotov, dan ganja. Dalam sidak yang dilakukan sejak Rabu malam hingga Kamis (14/8/2014) pagi tersebut, petugas menemukan beberapa paket ganja dan senjata tajam.

Barang-barang yang ditemukan antara lain paket ganja siap edar di Ruangan Senat Mahasiswa; alat isap sabu (bong) dan aluminium foil di Ruang FISIP; empat botol molotov di semak-semak bambu; serta satu linting ganja dan dua parang di dalam lemari pendingin di Gedung Serba Guna. Ada pula dua bong, jarum suntik, cangklong, senjata tajam jenis mandau, lintingan ganja, dan botol-botol minuman keras ditemukan di belakang gedung olahraga dan ruang senat universitas.

Sementara itu, satu samurai, satu pisau, bong, plastik paket, satu paket ganja, dan dua timbangan elektronik ditemukan di Ruang Senat Fakultas Teknik, serta parang sepanjang 60 sentimeter di basement. Polisi sudah memeriksa delapan saksi terkait kasus ini. Empat orang yang diduga sebagai pengedar narkoba di Unas masih buron dan masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) polisi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com