Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Copot Dua Pegawai Biro Umum DKI

Kompas.com - 17/08/2014, 14:58 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

 

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Biro Umum DKI Jakarta Agustino Dharmawan membenarkan bahwa ada pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungannya yang telah dicopot Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Mereka diduga telah melakukan perbuatan yang merugikan daerah. 
 
"Mereka dicopot dari jabatannya karena diduga terjerat kasus kegiatan pengadaan barang dan jasa," kata Agustino saat dihubungi wartawan di Jakarta, Minggu (17/8/2014). 
 
Agustino menjelaskan, beberapa waktu lalu, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) melakukan pemeriksaan di Biro Umum DKI. Dari hasil audit itu, dua PNS itu terbukti menyalahgunakan anggaran daerah. Tindakan mereka diduga menyebabkan terjadinya kerugian daerah.

Agustino menyebutkan, dua PNS yang dicopot Ahok dari jabatannya adalah pimpinan di bidang Rumah Tangga serta Program. Kendati demikian, ia enggan menjelaskan rincian terkait jabatan dua pegawainya tersebut. "Keputusan ini merupakan keputusan pemimpin yang harus diterima. Ini tindak lanjut dari hasil pemeriksaan terdahulu," ujar Agustino. 

 
Kini Ahok sedang gencar melakukan "bersih-bersih" birokrasi DKI. Beberapa hari belakangan ini, sudah banyak PNS yang "kena batunya" setelah ketahuan menyalahgunakan uang rakyat. Sebanyak 49 pegawai Dinas Perhubungan di Balai Pengujian Kendaraan Bermotor (PKB) Kedaung Angke, Jakarta Barat, telah ditindak. Mereka terbukti melakukan aksi pungutan liar terhadap sopir truk yang hendak melakukan uji KIR.

Ahok juga memecat empat PNS Dinas Perumahan DKI serta dua tenaga honorer. Mereka adalah oknum pengelola rusun-rusun di wilayah Jakarta Timur.

Beberapa hari sebelum HUT Kemerdekaan ke-69 RI, Ahok mengatakan, ia mencopot dua PNS di Biro Umum DKI. Mereka tidak dimutasi, tetapi diturunkan golongannya dan dijadikan staf biasa. "Habis ini mau ada sidak lagi, tapi masih dipelajari sama KPK," kata Ahok ketika itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com