Kepala Humas Daops I PT KAI Agus Komaruddin mengatakan, jumlah rel tambahan adalah tujuh jalur. Dengan jumlah yang ada saat ini, nantinya Stasiun Manggarai akan memiliki 14 jalur.
"Sekarang kan kereta makin bertambah, tempat parkirnya juga makin berkurang. Supaya mobilitas masuk keluar penumpang lebih gampang, perlu stand by kereta di beberapa wilayah, salah satunya Stasiun Manggarai," kata Agus kepada Kompas.com, Selasa (19/8/2014).
Selain semakin banyaknya Commuter Line, Agus mengungkapkan bahwa penambahan rel di Stasiun Manggarai juga untuk persiapan layanan kereta Bandara Soekarno-Hatta, dan pembangunan jalur ganda sampai ke Cikarang, Bekasi.
Pembangunan jalur rel ganda dari Manggarai ke Cikarang dilakukan agar nantinya kereta jarak jauh yang akan masuk ke Jakarta berada pada jalur tersendiri sehingga tidak mengganggu operasional Commuter Line.
"Jadi, selain untuk KRL, jalur-jalur di Manggarai juga akan digunakan untuk KA Bandara dan kereta jarak jauh, yang nantinya ada double-double track sampai ke Cikarang," ujarnya.
Sebelumnya, Manajer Komunikasi PT Kereta Api Commuter Jabodetabek Eva Chairunnisa mengakui, saat ini sulit bagi perusahaannya untuk mengatur keberangkatan KRL sesuai jadwal yang ada.
Menurut dia, banyaknya perjalanan KRL yang ada saat ini tidak sebanding dengan jumlah rel di Stasiun Manggarai. "Kalau untuk sesuai jadwal, memang susah ya Mbak. Dalam sehari, kami ada 699 perjalanan KRL, dan mengatur itu tidak mudah. Di Manggarai itu, padat sekali traffic-nya," kata Eva.
Stasiun Manggarai memang menjadi stasiun terpadat di Jabodetabek karena menjadi titik pertemuan beberapa rute KRL, seperti Bogor/Depok-Kota, Bogor/Depok-Jatinegara, dan Bekasi-Kota.
Tak hanya itu, Stasiun Manggarai juga menjadi stasiun yang dilewati kereta-kereta jarak jauh dari dan menuju Stasiun Gambir.
Tak heran, kepadatan jumlah sinyal masuk Stasiun Manggarai sering kali terjadi, terutama pada jam-jam padat pada pagi hari. Hal ini terjadi karena jalur digunakan secara bergantian oleh KRL dan kereta jarak jauh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.