"Kalau sudah langka kayak begini ya mau gimana lagi? Daripada malah ngantre mulu kalau mau beli premium, jadi pake Pertamina dex saja. Sudah mulai dari pagi ini kok," ujar Ryan, salah satu pekerja di perusahaan swasta yang berkantor pusat di Jalan MH Thamrin, Rabu (27/8/2014).
Setali tiga uang, Bima yang bekerja di satu perusahaan dengan Ryan, mengatakan berencana beralih ke BBM non-subsidi. "Soalnya (bbm subsidi) lagi langka kan. Mending karyawan berpenghasilan kayak kita gini pakai yang non-subsidi biar yang subsidi dipakai sama rakyat yang emang kurang (pendapatannya)," kata dia.
Kolega perempuan kedua lelaki itu, Resti, menimpali percakapan dengan mengakui dia pun telah beralih menggunakan BBM non-subsidi. "Iya, saya juga sudah mulai ganti (ke) Pertamax dari dua hari kemarin," timpal dia.
Sebelumnya diberitakan, Vice President Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir meminta masyarakat, terutama pengguna mobil pribadi yang terbiasa mengonsumsi BBM bersubsidi, agar beralih menggunakan BBM non-subsidi.
Tujuan imbauan ini, kata Ali, adalah agar pasokan BBM bersubsidi bagi masyarakat tidak mampu bisa mencukupi sampai akhir 2014. "Untuk tetap menjamin ketersediaan BBM di masyarakat, Pertamina menyediakan BBM non-subsidi, yaitu Pertamax, Pertamax Plus, Pertamina Dex, dan solar non-subsidi," imbuh dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.