Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Tangerang Mulai Melirik Becak

Kompas.com - 28/08/2014, 12:13 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com — Moda transportasi alternatif beroda tiga, yakni becak, banyak ditemui di Kota Tangerang dan sekitarnya. Banyak warga lebih suka memilih becak daripada ojek sepeda motor.

Pangkalan becak di Jalan Taman Makam Pahlawan Taruna Tangerang, tepatnya di depan pusat pemerintahan Kota Tangerang, merupakan salah satu dari sekian banyak pangkalan becak di Tangerang.

Sekilas terlihat ada tujuh becak yang diparkir berderet dan beberapa sepeda motor yang juga milik tukang becak tersebut. Enin Bin Kemed (46), salah satu tukang becak di sana, menuturkan bahwa sebelum menarik becak, dia adalah tukang ojek motor.

"Sekarang ngojek sepi, paling sehari cuma bisa dapat Rp 10.000. Buat bensin saja sudah pas-pasan," kata Enin kepada Kompas.com, Kamis (28/8/2014) pagi.

Dibanding dengan kendaraan umum lainnya, kata Enin, ojek motor lebih sepi. Kini banyak orang yang beralih ke angkutan kota (angkot) yang juga tidak kalah banyaknya dengan ojek. Hal tersebut yang membuat Enin dan beberapa tukang ojek lainnya beralih ke becak.

Saat menarik becak, Enin dan tukang ojek yang sekaligus tukang becak di sana bisa meraup keuntungan hampir Rp 50.000. Namun, kalau sedang sepi pun, minimal Rp 20.000 bisa mereka kantongi dalam waktu sehari. Mereka beroperasi dari pukul 06.00 hingga 16.00.

Setelah itu, yang lebih laris adalah tukang becak di Pasar Induk Tanah Tinggi. Mereka memang tidak mengangkut penumpang, tetapi barang dagangan untuk di pasar-pasar Tangerang. Enin menambahkan bahwa dia menyewa becaknya sehari dengan biaya Rp 4.000.

Becak yang biasa dia bawa adalah kepunyaan salah satu pemilik bengkel becak di Tangerang. Bila ingin membeli becak, rentang harga yang ditawarkan adalah Rp 500.000 untuk kualitas standar hingga Rp 1,2 juta untuk kualitas yang bagus.

Perbedaan harga tersebut tergantung dari bahan dan merek onderdil untuk becak tersebut. Pelanggan setia tukang becak biasanya adalah ibu-ibu yang ingin berangkat ke pasar dan anak-anak sekolah.

Salah satu penumpang perempuan menuturkan bahwa lebih nyaman naik becak dibanding angkot atau ojek. "Enakan ini (becak) soalnya bisa duduk sendirian dan enggak ngebut-ngebut," tutur salah satu penumpang becak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Megapolitan
Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Megapolitan
Polisi Usut Indentitas Mayat Laki-laki Tanpa Busana di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Polisi Usut Indentitas Mayat Laki-laki Tanpa Busana di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Megapolitan
Sebelum Dibunuh Arif, RM Sempat Izin ke Atasan untuk Jenguk Kakaknya di RS

Sebelum Dibunuh Arif, RM Sempat Izin ke Atasan untuk Jenguk Kakaknya di RS

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Jenazah Pemulung di Lenteng Agung Segera Dibawa ke Kampung Halaman

Keluarga Tolak Otopsi, Jenazah Pemulung di Lenteng Agung Segera Dibawa ke Kampung Halaman

Megapolitan
Mayat Laki-laki Tanpa Busana Mengambang di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Mayat Laki-laki Tanpa Busana Mengambang di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Megapolitan
Perempuan Dalam Koper Bawa Rp 43 Juta, Hendak Disetor ke Rekening Perusahaan

Perempuan Dalam Koper Bawa Rp 43 Juta, Hendak Disetor ke Rekening Perusahaan

Megapolitan
Rio Reifan Lagi-lagi Terjerat Kasus Narkoba, Polisi: Tidak Ada Rehabilitasi

Rio Reifan Lagi-lagi Terjerat Kasus Narkoba, Polisi: Tidak Ada Rehabilitasi

Megapolitan
Dibutuhkan 801 Orang, Ini Syarat Jadi Anggota PPS Pilkada Jakarta 2024

Dibutuhkan 801 Orang, Ini Syarat Jadi Anggota PPS Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Megapolitan
Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Megapolitan
Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Megapolitan
Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Megapolitan
Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com