Ahok, sapaan Basuki, meminta kepolisian menyelidiki apakah robohnya kanopi disebabkan kecelakaan murni atau adanya kesengajaan.
"Makanya kami butuh penyelidikan polisi. Jangan-jangan ini ada sabotase, ada oknum yang sengaja menggergaji atau menyiram air keras baut penyangga dan menyebabkan plafon roboh," kata Basuki, di Balaikota Jakarta, Kamis (28/8/2014).
Ruang kerja Basuki berada pada jembatan penghubung antara Gedung Blok G dan Gedung Blok B. Kanopi ambruk dari lantai paling atas di Gedung Blok G dan menimpa ruang Respon Opini Publik (ROP) lantai 3, yang tepat berada satu lantai di atas ruang kerja Basuki.
Secara konstruksi, bangunan Gedung Blok G dan Blok B sama. Apabila ada kesalahan teknis di Gedung Blok G, maka Gedung Blok B juga akan runtuh. [Baca: PNS DKI Mengira Ada Bom Saat Kanopi Gedung G Balaikota Runtuh]
Oleh karena itu, DKI meminta bantuan kepolisian untuk menyelidikinya. "Apakah baut-bautnya sengaja dilepas atau memang karena konstruksi. Tapi, kan tadi tidak ada angin, jadi pasti karena ada baut yang copot dan membuat semuanya terkoyak tidak menahan beban," kata Basuki.
"Kita bersyukurlah Tuhan masih melindungi," ujar Basuki lega mengetahui tidak ada korban jiwa akibat kanopi roboh itu. [Baca: Ahok Terbirit-birit Saat Kanopi Gedung Pemprov DKI Runtuh].
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.