Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Dikeluarkan, Orangtua Minta Klarifikasi Kepala SMAN 70

Kompas.com - 17/09/2014, 12:00 WIB
Unoviana Kartika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com 
— Sekitar 30 orangtua murid kelas XII SMAN 70, Jakarta Selatan, menyambangi sekolah yang terletak di kawasan Blok M itu, Rabu (17/9/2014). Mereka berharap, kedatangan ini bisa mempertemukan mereka dengan Kepala Sekolah.
 
"Selama ini kami tidak diberi kesempatan untuk bicara dan klarifikasi kesalahan anak kami yang dituduh oleh pihak sekolah," ungkap May, orangtua Putra Eka, salah seorang murid yang dikeluarkan, di lokasi kejadian, Rabu.
 
May menilai, pihak sekolah seharusnya lebih terbuka dalam mengungkapkan kesalahan dari murid sehingga bisa memberikan keputusan pengembalian siswa kepada orangtuanya. Tujuannya supaya keputusan tidak seperti berjalan sepihak.
 
Perwakilan Komite SMAN 70, Oki, mengatakan, kesalahan siswa tidak dijelaskan oleh pihak sekolah secara detail. Sebaliknya, mereka hanya dituduh melakukan perundungan (bully) terhadap siswa kelas X.
 
"Ketika ditanya siapa korbannya, pihak sekolah tidak bisa kasih tahu," kata wanita berjilbab ini.
 
Maka dari itu, ia berharap, dengan kedatangan mereka ini, pihak sekolah bisa lebih detail menjelaskan apa yang dilakukan murid sampai harus dikeluarkan. 
 
Berdasarkan pantauan Kompas.com, sekitar 30 orangtua murid yang terdiri dari ibu dan bapak datang dari arah Blok M Plaza menuju SMAN 70 bersama-sama. Mereka mengaku, sebagian lagi terpencar untuk mendatangi Komnas HAM, Komisi Perlindungan Anak Indonesia, dan Pemprov DKI untuk mengadukan kasus ini.
 
Sebanyak 13 siswa dari SMAN 70, Bulungan, Jakarta Selatan, dikeluarkan oleh sekolah lantaran melakukan pelanggaran hingga poin mereka habis. Salah satu pelanggaran yang dianggap cukup berat adalah perundungan dengan jumlah 75 poin. 
 
Hal itu tercatat dalam Pasal 5 ayat 11 yang berbunyi: Melakukan penendangan, penamparan, atau pemukulan baik secara perorangan maupun kelompok terhadap sesama siswa baik langsung maupun menggunakan benda.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com