Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mencari Keadilan untuk Ade Sara...

Kompas.com - 23/09/2014, 08:06 WIB
Jessi Carina

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang wanita, dengan mata nanar, memandang kosong lurus ke depan. Wajahnya merah seperti lelah menangis. Duduk di sebuah kursi kayu panjang sambil memangku foto anaknya yang tersenyum riang yang kini telah tiada.

Di sebelahnya, duduk pria paruh baya dengan rambut yang sedikit memutih. Pria itu merangkul dan mengusap bahu sang perempuan. Sesekali tangannya menggenggam tangan perempuan itu.

Mereka adalah Elisabeth dan Suroto, suami istri yang mendapat pujian dari banyak masyarakat karena ketegarannya. Merekalah yang kehilangan putri semata wayang, Ade Sara Angelina Suroto. Mereka terus berjuang mencari keadilan untuk putrinya yang tewas dibunuh oleh mantan kekasih dan temannya.

Sesungguhnya, keduanya tidak setegar yang terlihat. Mereka masih teringat bagaimana riangnya sang putri kala masih bersama mereka.

Ketika di rumah, mereka berdua memilih untuk mencari kesibukan lain, sehabis pulang bekerja. Tidak lagi membicarakan Ade Sara, karena hal itu akan membuat Elisabeth teringat dan sedih.

"Cari kesibukan supaya enggak terus teringat," ujarnya.

Sesungguhnya, dia mengaku lelah dengan segala proses persidangan. Bahkan, harus melihat pelaku pembunuhan anaknya membela diri dengan mengatakan pembunuhan itu tidak disengaja. Namun, terus mengawal keadilan untuk putrinya adalah hal terakhir yang menurut mereka dapat dilakukan. Keadilan harus tegak memberi hukuman yang setimpal bagi Hafitd dan Assyifa.

Elisabeth berdoa. Dia berharap, kematian putri satu-satunya itu dibayar setimpal. Walau, jika pembunuh anaknya dihukum tetap tidak membuat Sara kembali, setidaknya sudah ada pihak yang bertanggung jawab. "Saya ingin keadilan yang sebenar-benarnya. Bukan yang seberat-beratnya," ujar Elisabeth.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Megapolitan
Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Megapolitan
Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Megapolitan
Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com