Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Enggak Nyaman di Sekolah Baru, Mau Balik ke SDN 11"

Kompas.com - 29/09/2014, 12:47 WIB
Desy Hartini

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mulai hari ini, Senin (29/9/2014), para siswa SDN Tebet Timur 11 Pagi sementara dipindahkan ke beberapa sekolah, yakni SDN Tebet Timur 17, SDN Tebet Timur 18, dan SDN Tebet Timur 19 karena ruang kelas mereka ambruk lalu terbakar.

Beberapa siswa yang ditemui Kompas.com mengaku tidak nyaman harus belajar di sekolah lain.

"Enggak, enggak nyaman di sekolah baru. Di sana lebih ramai. Mau balik ke sini (SDN Tebet Timur 11 Pagi)," ujar Angga sambil tersipu malu ketika ditemui di SDN Tebet Timur 11 Pagi, Senin (29/9/2014).

Siswi kelas VI lainnya, Tarisa, yang juga sependapat dengan Angga. "Lebih suka belajar di sini daripada di sana. Pokoknya mau cepat-cepat balik deh ke sini," ujar Tarisa.

Selain itu, Tarisa menambahkan jika jarak tempuh ke sekolah barunya menjadi lebih jauh. "Rumahku di gang sebelah sekolah ini. Biasanya kalo sekolah tinggal jalan aja. Tapi, sekarang malah jadi jauh ke sananya," tambah dia.

Lantaran baru hari pertama, keduanya mengaku hanya mendapat pengenalan dan tugas saja. "Tadi cuma pengenalan sama dikasih PR aja," ujar Angga.

"Makanya saya bisa mampir ke sini (SDN Tebet Timur 11 Pagi) soalnya pulang cepat," tambah Tarisa.

Pada Sabtu (27/9) lalu, SDN Tebet Timur 11 di bilangan Tebet Timur, Jakarta Selatan, mendadak roboh setelah kemudian dilalap api. Kebakaran diduga lantaran adanya korsleting listrik. Tidak ada korban pada kejadian ini tapi ada sebanyak lima kelas yang roboh dan satu kelas yang rusak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com