Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nenek AK Tahu Cucunya Disodomi di JIS

Kompas.com - 01/10/2014, 19:22 WIB
Laila Rahmawati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - MJ, nenek korban kejahatan seksual di Jakarta International School (JIS), AK, datang dari Belanda ke Jakarta untuk merayakan ulang tahun cucunya pada 22 Maret 2014.

Saat itu bertepatan dengan terbongkarnya tindak kejahatan seksual yang diterima AK dari petugas kebersihan dan guru sekolahnya.

Tak hanya bercerita pada sang bunda, TH, AK juga bercerita pada neneknya mengenai kejadian yang ia alami.

Pada persidangan yang menghadirkan lima petugas kebersihan sekolah sebagai tersangka ini, MJ datang untuk memberikan kesaksiannya di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (1/10/2014). [Baca: Dari Belanda, Nenek AK Bersaksi dalam Sidang JIS]

"Ada cerita AK pada mertua saya yang belum pernah diceritakan ke saya, malah langsung diungkap di BAP. Mungkin karena waktu itu kondisi saya yang menangis terus jadi dia enggak tega," kata TH dalam perbincangan via telepon dengan Kompas.com seusai sidang.

TH menuturkan, salah satu cerita yang tidak ia ketahui adalah pengakuan AK bahwa ia ditodong sebilah pisau oleh orang yang akan menyodominya. Ketika mendengar pengakuan AK, MJ langsung mengatakan sesuatu pada TH.

"Saya rasa ada orang yang mencabuli dia," kata TH menirukan ucapan mertuanya saat itu.

Menurut TH, MJ memang dekat dengan keluarganya, termasuk AK. Dalam setahun, MJ bisa dua hingga tiga kali mengunjungi AK, apalagi pada momen-momen ulang tahun. Seusai memberi kesaksian ini, MJ rencananya akan terbang kembali ke Belanda pekan depan.

Pada 24 Maret 2014, TH pun melaporkan kejahatan yang menimpa anaknya itu ke Polda Metro Jaya. Saat ini, polisi telah menetapkan delapan tersangka, yaitu enam petugas kebersihan dan dua guru JIS.

Lima petugas kebersihan itu telah menjalani masa persidangan yang pekan ini masuk sidang ketujuh. Satu petugas kebersihan, Azwar, meninggal bunuh diri di toilet Polda Metro Jaya saat penyidikan berlangsung. Sementara itu, berkas dua guru JIS masih berada di Kejaksaan. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com