Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki, Pelantikan Jokowi, dan Gubernur Definitif DKI yang Belum Juga Pasti...

Kompas.com - 07/10/2014, 20:43 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memastikan diri akan menghadiri pelantikan mantan pendampingnya, Joko Widodo, menjadi Presiden, pada 20 Oktober 2014. Dia akan datang sebagai Plt Gubernur DKI, status yang akan dia sandang begitu Presiden menerbitkan Surat Keputusan Pemberhentian Jokowi sebagai Gubernur DKI.

"Ya memang harus hadir di pelantikan Pak Jokowi (jadi Presiden)," kata Basuki, di Balaikota, Selasa (7/10/2014). Sebelumnya, DPRD DKI telah menerima pengunduran diri Jokowi sebagai Gubernur DKI. Ketua DPRD DKI, Prasetyo Edi Marsudi, mengatakan hasil rapat paripurna itu telah diserahkan ke Kementerian Dalam Negeri, Selasa.

Berdasarkan UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, ketika kepala daerah mengundurkan diri maka wakilnya akan otomatis mengisi jabatan itu. Namun, hingga DPRD menggelar sidang paripurna pelantikan, wakil kepala daerah itu baru menyandang status sebagai Plt kepala daerah.

Bila Ahok tak dilantik?

Beberapa waktu lalu, Prasetyo menyatakan pula bahwa sidang paripurna untuk melantik Basuki menggantikan Jokowi -bila SK pemberhentian Jokowi sudah terbit- masih akan menunggu pembentukan kelengkapan kelembagaan di DPRD. (Baca: Kapan Ahok Dilantik Jadi Gubernur Baru DKI?)

Ditanya soal pelantikannya sebagai Gubernur DKI kelak yang belum bisa dipastikan sampai sekarang, Basuki menanggapi santai. "Ya sudah kalau (paripurna tidak diselenggarakan) begitu, tidak usah ada wakil gubernur saja," kata dia.

Hingga saat terakhir, masalah bakal calon pengisi kursi wakil gubernur ini masih menjadi polemik di antara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan Partai Gerindra, dua partai yang dulu mengusung Jokowi-Basuki.

PDI-P berpendapat, karena Jokowi adalah kadernya, maka pendamping Basuki yang dulu adalah kader Gerindra semestinya dari PDI-P. Gerindra tak sependapat dengan argumentasi itu.

Menurut Basuki, jabatan Plt Gubernur yang akan otomatis dia sandang begitu Jokowi berhenti menjadi Gubernur DKI dan dilantik menjadi Presiden, tetap akan memberinya kewenangan untuk membuat kebijakan strategis, termasuk merombak birokrasi dan menandatangani anggaran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com