Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perusahaan Hewan Kurban Dirampok

Kompas.com - 08/10/2014, 14:40 WIB
BOGOR, KOMPAS.com - Kejahatan konvensional terus terjadi. Peristiwa terkini menimpa perusahaan penjualan hewan ternak PT Widodo Makmur Perkasa di Nyalindung, Mampir, Cileungsi, Bogor, Selasa (7/10) pukul 03.00.

Dini hari itu, dua anggota satuan pengamanan perusahaan sedang berjaga. Selain mereka, ada dua lagi pegawai perusahaan yang sedang tidur di kantor. Namun, para pegawai itu mungkin lengah sehingga tidak menyadari ada komplotan perampok mendekat.

Komplotan itu berjumlah empat orang. Ada yang membawa pistol. Ada pula yang membawa golok. Perampok masuk dengan menaiki tembok perusahaan. Begitu berhasil masuk ke area, komplotan menemukan dan ”melumpuhkan” satpam. Ditodong pistol dan golok, satpam pun tak berkutik. Perampok mengancam akan menghabisi kedua satpam itu jika melawan. Satpam tidak berdaya karena diikat kemudian dibawa ke kantor.

Di dalam kantor, ada dua pegawai yang sedang tidur. Dengan mudah, perampok mengikat kedua pegawai itu dan menyatukannya dengan dua satpam yang sudah terlebih dahulu menyerah.

Setelah melumpuhkan keempat pegawai, perampok mencari dan menemukan brankas, merusak lemari penyimpanan itu, dan mencuri uang tunai yang diperkirakan senilai Rp 300 juta. Selepas mendapatkan uang tunai, perampok bergegas pergi dan meninggalkan pegawai yang masih terikat.

Menurut keterangan pegawai kepada penyidik Polri saat olah tempat kejadian, uang yang dibawa kabur itu adalah hasil penjualan hewan kurban untuk Idul Adha.

Kepala Kepolisian Resor Bogor Ajun Komisaris Besar Sonny Mulvianto Utomo mengatakan, dari olah TKP, pegawai kemudian berhasil meloloskan diri dari kondisi terikat dan menghubungi petugas Polri. Perampokan diyakini berlangsung dalam waktu singkat. Mungkin tidak lebih dari 10 menit sejak perampok masuk melumpuhkan pegawai, merusak brankas, dan kabur sambil membawa uang tunai hasil curian.

Kepala Kepolisian Sektor Cileungsi Ajun Komisaris Mujiyanto menambahkan, petugas segera datang, mengamankan lokasi, dan melaksanakan olah TKP sekaligus meminta keterangan saksi-saksi setelah mendapat informasi ada perampokan di perusahaan itu.

Apakah perampokan itu ada keterlibatan pegawai perusahaan, menurut Mujiyanto, masih perlu diselidiki. Tim penyidik belum bisa mengambil kesimpulan. Petugas masih mengumpulkan petunjuk dan informasi untuk mengidentifikasi pelaku perampokan.

Selain itu, lanjut Mujiyanto, petugas belum bisa memastikan, apakah pistol dan golok yang dibawa perampok adalah senjata atau mainan. Sebabnya, tidak ada insiden penembakan dan penganiayaan yang melukai korban. Yang terang, petugas mendapat suatu petunjuk di TKP untuk mengidentifikasi dan mengejar perampok.

Mulai marak

Perampokan agaknya mulai kembali marak di Bogor Raya yang mencakup Kota Bogor, Kabupaten Bogor, dan Kota Depok. Kurun seminggu terakhir, kepolisian mengumumkan sedang menangani dua kasus perampokan. Satu kasus di antaranya adalah penangkapan dua dari lima tersangka perampok pengendara sepeda motor pada Kamis (2/10) di Kota Bogor.

Kepala Kepolisian Resor Bogor Kota Ajun Komisaris Besar Bahtiar Ujang Purnama mengatakan, kedua tersangka yang ditangkap itu adalah Agus Wiranto (45) dan Muhammad Rizal (42). Keduanya ditangkap di rumah kontrak Agus di Pulo Empang, Paledang, Bogor Tengah. Petugas melumpuhkan Agus dengan tembakan di kaki karena tersangka melawan dan hendak kabur.

Agus dan Rizal ditahan atas tuduhan mencuri dan merampok di wilayah Bogor Raya. Kedua tersangka mengakui setidaknya sudah pernah merampas atau mencuri 13 sepeda motor.

Bahtiar mengatakan, tim penyidik memburu tiga rekan tersangka yang diketahui bernama panggilan Ucu, Hasan, dan Yuda. Dari penangkapan Agus dan Rizal, petugas menyita satu sepeda motor Honda Beat hasil curian, kunci T, kunci ganda, dan pistol airsoft yang dipakai untuk mengancam korban.

Kasus perampokan adalah pencurian dengan kekerasan menurut Pasal 365 KUHP. Pelakunya diancam hukuman penjara di atas lima tahun. (Ambrosius Harto)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com