Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penghuni Rusun Tipar Cakung: Tolong Jangan Disegel, Pak...

Kompas.com - 09/10/2014, 13:01 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Penghuni Rusunawa Tipar Cakung meminta petugas tak mengangkuti barang-barang mereka dalam penyegelan rusunawa tersebut.

Pihak Unit Pengelola Rusun Wilayah III Dinas Perumahan dan Gedung Pemprov DKI Jakarta melakukan penertiban di Rusunawa Tipar Cakung, Jakarta Timur, Kamis (9/10/2014) siang. Sebanyak 44 unit pun disegel karena tidak sesuai dengan nama penghuni dan menunggak pembayaran sewa unit rusun.

Pantauan Warta Kota, puluhan petugas gabungan dari Dinas Perumahan dan Gedung Pemprov DKI Jakarta, Satpol PP, dan polisi diturunkan untuk penertiban tersebut. Para penghuni rusun pun tampak kaget ketika petugas mendatangi unitnya. Mereka diminta untuk mengosongkan rusun.

Aksi penolakan pun dilakukan oleh beberapa penghuni. Namun, petugas tidak menghiraukan penolakan tersebut. Mereka tetap mengeluarkan barang-barang yang ada di dalam unit rusun.

"Pak, jangan tolong jangan disegel, Pak. Ini nanti saya bayar, tolong, Pak," kata salah satu pria bertato di lantai 5.05, Blok Meranti.

Namun, Kepala UP Rusun Wilayah III Dinas Perumahan dan Gedung Pemprov DKI Jakarta Sayid Ali, yang memimpin penyegelan tersebut, tetap menyuruh petugas mengeluarkan isi rusun tersebut.

"Tidak bisa, unit ini tidak sesuai nama penghuni dan menunggak uang sewa selama 40 bulan. Tetap harus dikosongkan," tegas Sayid.

Puluhan petugas pun merangsek masuk dalam unit. Tampak unit tersebut dipenuhi beberapa perabotan terbilang lebih dari sederhana, seperti televisi LCD, kulkas, dan AC. Sementara di unit tersebut hanya dikenakan biaya sewa Rp 90.000 per bulan. Penghuni pun pasrah. Akhirnya semua barang dikeluarkan dan diletakkan di ruang lobi rusun.

"Hari ini kami segel 44 unit, terdiri dari 27 unit menunggak uang sewa dan 17 unit penghuninya tidak sesuai dengan surat perjanjian. Kami tidak ada kompromi. Semua disegel," katanya menegaskan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Pastikan Hanya 4 Pelaku Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Polisi Pastikan Hanya 4 Pelaku Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Tangisan Ibu Vina Cirebon Saat Bertemu Hotman Paris, Berharap Kasus Pembunuhan Sang Anak Terang Benderang

Tangisan Ibu Vina Cirebon Saat Bertemu Hotman Paris, Berharap Kasus Pembunuhan Sang Anak Terang Benderang

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Korban Sempat Bersetubuh Sebelum Ditinggal Kekasihnya

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Korban Sempat Bersetubuh Sebelum Ditinggal Kekasihnya

Megapolitan
Dishub Tertibkan 127 Jukir Liar di 66 Lokasi di Jakarta

Dishub Tertibkan 127 Jukir Liar di 66 Lokasi di Jakarta

Megapolitan
4 Pencuri Mobil di Bogor Ditangkap, Salah Satunya Residivis

4 Pencuri Mobil di Bogor Ditangkap, Salah Satunya Residivis

Megapolitan
Hati-hati Beli Mobil Bekas, Ada yang Dipasang GPS dan Digandakan Kuncinya oleh Penjual untuk Dicuri

Hati-hati Beli Mobil Bekas, Ada yang Dipasang GPS dan Digandakan Kuncinya oleh Penjual untuk Dicuri

Megapolitan
Casis Bintara yang Diserang Begal di Kebon Jeruk Diterima Jadi Anggota Polri

Casis Bintara yang Diserang Begal di Kebon Jeruk Diterima Jadi Anggota Polri

Megapolitan
5 Orang Terlibat Kasus Begal Casis Bintara di Jakbar, Ini Peran Masing-masing

5 Orang Terlibat Kasus Begal Casis Bintara di Jakbar, Ini Peran Masing-masing

Megapolitan
Jadi Penadah Pelek Ban Mobil Hasil Curian, Sumihar Terancam 4 Tahun Penjara

Jadi Penadah Pelek Ban Mobil Hasil Curian, Sumihar Terancam 4 Tahun Penjara

Megapolitan
Pencuri Ban Mobil Beraksi di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja, Polisi: Kurang Pengawasan

Pencuri Ban Mobil Beraksi di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja, Polisi: Kurang Pengawasan

Megapolitan
Dibantu Hotman Paris, Keluarga Vina Cirebon Tuntut Keadilan atas Kasus Pembunuhan

Dibantu Hotman Paris, Keluarga Vina Cirebon Tuntut Keadilan atas Kasus Pembunuhan

Megapolitan
Dosen Hukum Ini Bantah Ditunjuk Langsung Anwar Usman sebagai Ahli untuk Lawan MK di PTUN

Dosen Hukum Ini Bantah Ditunjuk Langsung Anwar Usman sebagai Ahli untuk Lawan MK di PTUN

Megapolitan
Pencurian Mobil di Bogor Direncanakan Matang, Pelaku Intai Mobil Korban Selama 2 Bulan

Pencurian Mobil di Bogor Direncanakan Matang, Pelaku Intai Mobil Korban Selama 2 Bulan

Megapolitan
5 Begal yang Rampas Motor Milik Calon Siswa Bintara Sudah Berulang Kali Beraksi

5 Begal yang Rampas Motor Milik Calon Siswa Bintara Sudah Berulang Kali Beraksi

Megapolitan
Dosen Hukum Laporkan Pria yang Adukan Pelanggaran Etik Anwar Usman, Diduga Cemarkan Nama Baik

Dosen Hukum Laporkan Pria yang Adukan Pelanggaran Etik Anwar Usman, Diduga Cemarkan Nama Baik

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com