Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengacara Sebut Terdakwa JIS Dipaksa Mengakui Tuduhan

Kompas.com - 13/10/2014, 19:15 WIB
Christina Andhika Setyanti

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Agus Widodo, salah satu saksi dalam sidang kasus kejahatan seksual di Jakarta International School (JIS) mengatakan kalau para terdakwa terpaksa mengakui tindakan asusila yang dituduhkam kepadanya selama ditahan di Polda Metro Jaya. Hal ini disampaikan oleh pengacara Afrischa, Faizal Roni.
 
"Agus mengatakan saat wawancara pertama di polda, kelima terdakwa memang mengakui perbuatan mereka. Tetapi itu karena ada penyidik di belakangnya," kata Faizal Roni, pengacara terdakwa Afrischa kepada wartawan seusai sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (13/10/2014). 
 
Menurut Faizal, saat itu, Agus yang merupakan petugas dari divisi legal and external affair di ISS, ditugaskan oleh atasannya untuk mewawancarai kelima terdakwa. ISS adalah perusahaan yang mempekerjakan petugas kebersihan,

Wawancara ini bertujuan untuk mengetahui apakah benar pegawai ISS yang melakukan tindakan asusila tersebut. Salah satu yang ditanya adalah Syahrial.

 
"Iya, karena ada penyidik jadinya mengaku. Tetapi, Syahrial kasih kode ke dia yang intinya bilang kalau mereka sebenarnya tidak melakukan," ucapnya. 
 
Kata dia, kode kedipan mata Syahrial kepada Agus ini dilakukan saat penyidik di belakang sedang lengah. Menangkap isyarat itu, dijelaskan Faizal, Agus pun merencanakan untuk mengunjungi kelima tersangka di tahanan. Kunjungan ini hanya merupakan kunjungan informal. 
 
"Nah saat kunjungan ini, kelima tersangka menegaskan dengan jelas kalau mereka tidak melakukan hal itu," ucap Faizal.

Dia menambahkan, dalam kunjungan tersebut, Agus juga melihat wajah terdakwa lebam-lebam. 

 
Agus Widodo merupakan salah satu saksi yang dihadirkan jaksa penuntut umum dalam kasus tindakan asusila yang diduga dilakukan petugas kebersihan ISS terhadap AK, salah satu siswa JIS. 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com