Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang Bakso Syukuran Rakyat: Walau "Ngefans" Pak Jokowi, Enggak Mungkin Kami Kasih Gratis

Kompas.com - 20/10/2014, 11:12 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Baru beberapa jam saja, isi gerobak bakso Warsito, salah satu pedagang yang meramaikan Syukuran Rakyat, Senin (20/10/2014) sudah ludes disantap para pengunjung. Salah satu acara di Syukuran Rakyat adalah makan gratis.

Sebelum acara, para pedagang yang terlibat dalam acara ini disebut secara suka rela menyumbang karena merupakan pendukung Joko Widodo-Jusuf Kalla. Namun, Warsito memberikan kesaksian berbeda. Menurut Warsito, ia dibayar Rp 425.000 untuk satu gerobak dagangannya.

"Saya dibayar Rp 425.000 buat hari ini," kata kepada Kompas.com.

Menurut dia, soal bayaran ini sudah dibicarakan jauh-jauh hari. Ia terkejut saat ditanya bahwa ada informasi para pedagang hari ini terlibat karena secara suka rela menyumbangkan dagangannya. 

"Oh gitu ya? Setahu saya semuanya dapat (bayaran). Enggak mungkin lah kita nyumbang, biar dikata nge-fans juga sama Pak Jokowi," papar Warsito.

Ia mengatakan, bayaran sebesar Rp 425.000 itu dibayarkan dalam dua kali. Pertama, saat pedagang memberikan kepastian untuk terlibat, dan pembayaran kedua akan diberikan paling lama tiga hari setelah acara.

Untuk hari ini, lanjut Warsito, ia dan para pedagang bakso lain hanya menyiapkan bumbu, mi bihun, soun, daun bawang dan bahan pelengkap lainnya. Ada pun, bakso dan kuah serta mangkuk dan sendok garpu disiapkan oleh panitia.

Warsito merasa bersyukur bisa jadi bagian dalam "Syukuran Rakyat" ini. Biasanya, dalam sehari ia paling banyak mengantongi Rp 200.000 jika berdagang dari pagi sampai malam. Dan hari ini, ia bisa mendapatkan dua kali lipat sebelum masuk tengah hari.

Sebelumnya, panitia yang mengurusi kuliner, Chrisna Murti mengatakan, seluruh makanan yang ada merupakan sumbangan dari pedagang-pedagang.

"Semua (makanan) sumbangan. Pedagang gerobakan diambil tersebar dari seluruh Jakarta," kata Chrisna, Sabtu (18/10/2014).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com