Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Monas Jadi Lautan Sampah, Ini Kata Relawan Syukuran Rakyat

Kompas.com - 21/10/2014, 14:57 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Banyaknya sampah yang tersebar di area Monumen Nasional seusai konser Salam Tiga Jari dalam Syukuran Rakyat Jokowi-JK, Senin (20/10/2014) kemarin, ditanggapi oleh relawan pembersih sampah.

Salah satu koordinaor mengatakan, para relawan sudah kelelahan karena mereka telah membersihkan sampah dari pagi sampai sore hari.

"Tim kami 30 orang sudah kelelahan, sekitar pukul 19.00 sudah pulang. Tetapi, ada juga yang pulang pukul 20.00," kata Sandyawan, koordinator relawan pembersih sampah dari Ciliwung Merdeka, kepada Kompas.com, Selasa (21/10/2014) siang.

Sandyawan menambahkan, mereka yang telah bertugas sejak pukul 13.00 untuk membersihkan sampah di dalam Monas itu kesulitan soal alat, salah satunya kantong plastik besar untuk menampung sampah yang terbatas.

Selain itu, koordinasi dengan sesama panitia untuk menambah alat pembersih sampah dinilai sulit. Koordinator dari tim relawan peduli lingkungan Buddha Tzu Chi, Winarso, menjelaskan, tidak ada arahan dari Panitia Nasional Syukuran Rakyat untuk membersihkan sampah di dalam kawasan Monas.

Mereka hanya diberikan rute tertentu dalam membersihkan sampah. "Kami kemarin ada 60 orang, itu hanya bersih-bersih itu dari Dukuh Atas sampai Istana Merdeka. Dari pengaturan panitia, kami ditempatkan di sana," ucap Winarso saat dihubungi.

Selain itu, Winarso kaget karena tidak tahu acara Syukuran Rakyat berlangsung sampai malam hari di Monas. Adapun acara tersebut merupakan Konser Salam Tiga Jari, yang menyebabkan menumpuknya sampah di dalam areal Monas.

"Wah jujur saya baru tahu, saya pikir acara sampai sore saja," kata dia. Seusai Konser Salam Tiga Jari yang baru selesai sekitar pukul 22.00, sampah sudah terpantau banyak di Monas. Sampai pagi ini, sampah pun masih jelas terlihat dan mengganggu aktivitas warga, terutama yang biasa berolahraga di Monas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Megapolitan
Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Megapolitan
DJ East Blake Nekat Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih sebab Tak Terima Diputuskan

DJ East Blake Nekat Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih sebab Tak Terima Diputuskan

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Satpol PP dan Dinas Terkait Dinilai Lalai

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Satpol PP dan Dinas Terkait Dinilai Lalai

Megapolitan
7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com