Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Tanggung Jawab soal Sampah Sisa Syukuran Rakyat di Monas

Kompas.com - 21/10/2014, 13:29 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyatakan pihaknya bakal bertanggung jawab atas tumpukan sampah sisa kegiatan "Syukuran Rakyat" pasca- pelantikan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, di Monas, Senin (20/10/2014).

"Kita yang kerjain, Pemprov DKI yang kerjakan. Karena memang acara kemarin itu tidak ada penyelenggaranya, semua relawan," kata Basuki, di Balaikota, Selasa (21/10/2014).

Respons pria yang akrab disapa Ahok itu berbeda saat melihat banyaknya relawan yang membuang sampah sembarangan dan merusak taman saat pendaftaran capres ke KPU dan aksi unjuk rasa di Mahkamah Konstitusi (MK) beberapa waktu lalu. Mengenai hal ini, Ahok mengaku sudah kapok meminta pertanggungjawaban pihak terkait.

"Yang kejadian kemarin di KPU saja kami sudah tulis surat untuk tanggung jawab. Sudah jelas parpol mana yang buang sampah sembarangan dan bikin taman rusak, eh ternyata enggak dibayar. Kalau sama relawan ini nagihnya bagaimana? Inget enggak pas pendaftaran di KPU dan gugatan MK kemarin, (taman) hancur. Ya sudahlah sekarang kerjain sendiri saja (perbaikannya)," kata mantan kader Partai Gerindra itu.

Ahok menjelaskan Dinas Kebersihan DKI telah mengerahkan 1.000 personel untuk membersihkan perayaan pelantikan Jokowi-JK menjadi Presiden dan Wakil Presiden RI. Hanya saja, lanjut dia, lingkup perayaan itu terlalu luas. Sehingga petugas kebersihan atau tukang sapu sulit membersihkan sampah sisa perayaan.

Selain itu "Syukuran Rakyat" yang diselenggarakan di Monas itu baru selesai pada pukul 22.00 WIB. Oleh karena itu, Basuki meminta Dinas Kebersihan DKI memprioritaskan kawasan Sudirman-Thamrin untuk dibersihkan.

"Pekerja kami sudah all out dan kami utamakan di ruas itu harus bersih dahulu, karena pagi harinya sudah dipakai aktivitas kembali. Kalau yang pembersihan di Monas, ya kami kebut (pembersihan) hari ini. Kemarin, orang (relawan)nya banyak, enggak pernah dilatih buat kantongin sampah," kata Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com