Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Telusuri Dalang Demo Rusuh FPI, Polda Serahkan ke Intelijen

Kompas.com - 22/10/2014, 14:57 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Heru Pranoto mengatakan, penyelidikan soal dalang demo ricuh Front Pembela Islam di Balaikota DKI membutuhkan bantuan intelijen. Hal ini diperlukan karena koordinator demo yang telah ditangkap, yaitu Novel Bamukmin, tidak mau memberi tahu soal dalang dari demo tersebut.

"Saya bicara fakta, bukan analisis, hipotesis, perkiraan, atau prediksi. Itu ranah intelijen," ujar Heru di Polda Metro Jaya, Rabu (22/10/2014). Heru mengatakan, Novel selama ini hanya memberi keterangan seputar hal yang terjadi ketika demo.

Misalnya, broadcast message yang digunakan untuk mengumpulkan massa. Secara kasat mata, dia mengatakan, hal tersebut mengesankan bahwa ada pihak yang mendanai demo itu. Namun, hal itu termasuk dalam asumsi sehingga tidak bisa diproses. [Baca: Kepada Penyidik, Anggota FPI Mengaku Bawa Batu untuk Wirid]

Di sinilah, kata Heru, fungsi intelijen dalam kasus tersebut. Intelijen dapat memberi informasi, masukan, atau prediksi. Informasi dari intelijen tersebut bisa digunakan sebagai informasi tambahan dalam penyelidikan, atau bahkan menjadi alat bukti.

Jika tidak, maka polisi akan menyelidiki berdasarkan keterangan saksi atau tersangka saja. Menurut Heru, penyidik tidak bisa memaksakan keterangan tersangka. Dia mengambil contoh saat Novel berkata bahwa batu yang dibawa massa FPI dari tempat di Jawa Barat ke lokasi demonstrasi hanya untuk wirid.

Secara logika, tidak ada wirid membawa batu. Namun, penyidik tak bisa memaksakan keterangan, dan akhirnya hal itu muncul dalam berita acara pemeriksaan (BAP). "Informasi dari intelijen juga harus diuji oleh reserse, apakah informasi bisa jadi bukti dalam penyidikan, atau hanya informasi masukan bagi pimpinan," ujar Heru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kekerasan Seksual terhadap Anak Naik 60 Persen, KPAI Ungkap Penyebabnya

Kekerasan Seksual terhadap Anak Naik 60 Persen, KPAI Ungkap Penyebabnya

Megapolitan
Gerindra Kantongi 7 Nama Kader Internal untuk Pilkada Tangsel, Tak Ada Komika Marshel Widianto

Gerindra Kantongi 7 Nama Kader Internal untuk Pilkada Tangsel, Tak Ada Komika Marshel Widianto

Megapolitan
Kaesang Dinilai Tak Cocok Jadi Cawalkot Bekasi karena Tak Lahir dan Besar di Bekasi

Kaesang Dinilai Tak Cocok Jadi Cawalkot Bekasi karena Tak Lahir dan Besar di Bekasi

Megapolitan
Gerindra Pastikan Bakal Usung Kader Internal pada Pilkada Tangsel 2024

Gerindra Pastikan Bakal Usung Kader Internal pada Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Diisukan Maju Cawalkot Bekasi, Kaesang Disebut Butuh Panggung Politik buat Dongkrak Popularitas

Diisukan Maju Cawalkot Bekasi, Kaesang Disebut Butuh Panggung Politik buat Dongkrak Popularitas

Megapolitan
Zoe Levana Terjebak 4 Jam di Jalur Transjakarta, Bisa Keluar Setelah Bus Penuh Penumpang lalu Jalan

Zoe Levana Terjebak 4 Jam di Jalur Transjakarta, Bisa Keluar Setelah Bus Penuh Penumpang lalu Jalan

Megapolitan
Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Megapolitan
Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Megapolitan
Kecelakaan Beruntun di 'Flyover' Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Kecelakaan Beruntun di "Flyover" Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Megapolitan
Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Megapolitan
Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Megapolitan
Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Megapolitan
Pengakuan Zoe Levana soal Video 'Tersangkut' di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Pengakuan Zoe Levana soal Video "Tersangkut" di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Megapolitan
Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com