Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pikirkan Kredit, Warga Rusun Marunda Pusing Harus Ganti Domisili

Kompas.com - 29/10/2014, 10:06 WIB
Desy Selviany

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pasca-penyegelan beberapa unit di Rusunawa Marunda, Clincing, Jakarta Utara, warga mengaku sedang mengurus surat-surat untuk balik nama. Akan tetapi, mereka kepusingan harus mengurus kepindahan domisili di kartu keluarga (KK) dan KTP mereka.

"Masih banyak warga yang mengaku enggan mengurus penggantian domisili di KK dan KTP mereka karena mereka masih memiliki cicilan lain di luar. Jadi mereka khawatir akan sulit mengurusi cicilan mereka jika harus buat KTP baru," kata Saprudianto, Ketua RT Blok A 7 Cluster Kakap, kepada Kompas.com, Selasa (28/10/2014).

Hal senada juga dikatakan Andi, Ketua RT Blok A 6 Cluster Kerapu. Menurut dia, warga sulit pindah domisili KTP mereka karena masih punya cicilan seperti motor.

"Jadi yang dikhawatirkan warga untuk pindah domisili karena mereka masih ada cicilin motor dan sebagainya jadi sulit untuk pindah domisili KTP," tuturnya.

Menurut Andi, seharusnya pemerintah terkait memberikan semacam jaminan untuk bank-bank atau pihak yang meminjamkan uang dan cicilan motor. Hal itu, untuk memudahkan warga menyelesaikan cicilannya.

Andi mengaku pernah ada warga yang meminta KTP-nya kembali yang lama untuk memperpanjang motor. "Iya, waktu itu aja sempet ada dua warga malah yang datang buat minta KTP-nya yang saya urus buat balik lagi ke dia untuk ngurus perpanjangan cicilan motor katanya. Padahal, KTP-nya sudah saya serahkan ke kelurahan," tuturnya.

Saat ini, di Blok A 6 Cluster Kerapu, ada tiga unit rusun yang digembok dan empat unit yang disegel. Sedangkan di Blok A 7 Cluster Kakap, sebanyak enam unit rusun disegel dan dua unit rusun di gembok.

Menurut Saprudianto, penyegelan baru satu minggu yang lalu dilakukan oleh pihak dinas perumahan. Unit rusun yang digembok karena unit tersebut belum dibalik nama dan dalam keadaan kosong, sedangkan unit yang disegel karena surat balik nama sedang diurus ke pengelola.

Warga yang kena penyegalan dan penggembokan diberikan kompensasi waktu dua minggu untuk mengurus surat-surat unit rusun mereka. Jika tidak dipenuhi, maka unit tersebut akan ditarik oleh Dinas Perumahan DKI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tumpahan Oli Rampung Ditangani, Lalu Lintas di Jalan Juanda Depok Kembali Lancar

Tumpahan Oli Rampung Ditangani, Lalu Lintas di Jalan Juanda Depok Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Megapolitan
Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com