Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Antisipasi Banjir Pemkot Jakpus di Jalan Protokol

Kompas.com - 30/10/2014, 08:20 WIB
Adysta Pravitra Restu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Banjir pada ruas jalan protokol di pusat kota Jakarta menjadi perhatian Pemerintah Kota Jakarta Pusat dalam menata kawasan itu. Salah satu ruas jalan yang sering tergenang saat musim hujan adalah kawasan Sarinah di Jalan MH THamrin, Menteng, Jakarta Pusat. [Baca: Hujan Deras, Sarinah Pasti Banjir]

"Hampir semua jalan protokol itu penyebabnya dari saluran air. Kalau setiap jalan protokol sekarang ini kan hujannya menyebabkan genangan, kami menanggulanginya dengan mengurangi genangan itu," kata Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Jakarta Pusat, Rustam Effendi kepada Kompas.com, Rabu (29/10/2014).

Rustam mengatakan, Pemkot Jakarta Pusat tengah berupaya menanggulangi masalah genangan yang dapat menimbulkan banjir itu. Menurut Rustam, penyebab genangan ini karena faktor sampah dan endapan lumpur. Meskipun begitu, Rustam meyakini pengerukkan mau tak mau harus dilakukan guna melancarkan aliran air.

Rustam menyatakan, tidak ada waktu pengerukan secara rutin yang dilakukan oleh suku dinas terkait. Untuk pengerukkan itu sendiri, lanjut dia, akan dilakukan apabila diketahui ada saluran yang tidak berfungsi dengan baik.

"Ada yang tidak bisa (berfungsi), coba dicek lagi. Kalau memang ada endapan pasti langsung dikeruk," kata dia.

Rustam juga mengatakan, infrastruktur jalan di kawasan Sarinah dinilai cenderung lebih cekung. Sehingga, kawasan itu rawan tergenang bahkan banjir saat curah hujan tinggi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com