Menurut Suroto, solusi permasalahan antara mereka bertiga masih dapat diselesaikan dengan cara-cara yang baik.
Jika Hafitd dan Assyifa ketika itu masih bisa berpikir dengan kepala dingin, mereka berdua tidak akan seperti ini. Mereka tak perlu sampai harus dituntut hukuman seumur hidup.
"Kalau tidak mau dihukum berat, ya jangan menghilangkan nyawa anak saya. Seharusnya waktu itu kembalikan saja anak semata wayang saya. Beres," ujar Suroto di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Selasa (11/11/2014).
Suroto pun membayangkan situasi yang mungkin terjadi jika pembunuhan itu tidak ada. Hafitd dan Assyifa saat ini mungkin sedang berkuliah dan masih dapat bercanda dengan keluarga dan teman-temannya. [Baca: Hafitd dan Assyifa Berjuang Lepas dari Hukuman Seumur Hidup]
Dia pun masih tetap bisa melihat Ade Sara, melihat putri satu-satunya itu lulus kuliah hingga menjadi orang sukses. "Mereka bisa bebas dan saya akan bisa menikmati kehidupan bersama Ade Sara," ujar Suroto.
Suroto yakin, Hafitd dan Assyifa tak akan bisa membalikkan keadaan menjadi seperti yang dia bayangkan. Saat ini, Hafitd dan Assyifa mau tak mau harus siap menjalani hukuman yang akan dijatuhkan oleh hakim nantinya.
Suroto pun mengingatkan kembali bahwa ini adalah konsekuensi dari perbuatan mereka. "Satu hal yang harus diketahui buat mereka, kalau tidak mau menerima konsekuensi hukum, jangan membunuh," ujar Suroto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.