Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dengan "Google Waze", Ahok Yakin DKI Bisa Hemat Triliunan APBD

Kompas.com - 11/11/2014, 14:50 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama mengimbau pegawai negeri sipil (PNS) DKI untuk meng-install aplikasi Google Waze di telepon selulernya. Terlebih lagi, Pemprov DKI Jakarta telah melakukan kerja sama dengan aplikasi navigasi itu.

Kerja sama ini terkait dengan transfer data yang dimiliki Dinas Perhubungan DKI dengan Google Waze.

"Saya pikir (kerja sama) ini bisa diuntungkan ya, ada 10 kota di dunia, termasuk Jakarta, yang bisa saling dapat informasi. Jadi, kami enggak perlu bangun ITS (intelligent traffic system) Dishub DKI sampai menghabiskan (anggaran) bertriliun-triliun rupiah," kata Basuki, di Balaikota, Selasa (11/11/2014).

Pembangunan ITS oleh Dishub DKI digagas oleh Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo. ITS dinilai memiliki banyak manfaat untuk mengantisipasi kemacetan Jakarta, seperti menginformasikan kedatangan bus transjakarta.

Ada tiga sub-sistem ITS, yakni BTS (bus tracking system), ATCS (area tracking control system), dan TIS (traffic information system). Pada BTS, ada sistem pelacak transjakarta, satelit bisa membaca GPS yang terpasang di setiap transjakarta.

Info mengenai transjakarta akan terpampang di layar LCD selter transjakarta dan penumpang mengetahui kedatangan bus real time. Kemudian, ATCS berfungsi untuk mengatur arus lalu lintas di jalan Ibu Kota, termasuk pengaturan lampu lalu lintas.

Sementara itu, TIS berfungsi untuk memberi petunjuk kepada pengguna jalan jika ada kecelakaan, pohon tumbang, dan kepadatan arus lalu lintas.

"Pas saya pertama kali masuk ke sini, DKI mau membangun sistem teknologi ITS yang menghabiskan triliunan rupiah. Ini ada program gratis Waze, tinggal langsung download aplikasinya saja," kata Basuki.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Muhammad Akbar mengatakan, kerja sama bersama Google Waze sudah dimulai semenjak 9 September 2014 lalu. Jakarta termasuk dalam sepuluh kota pertama yang melakukan kerja sama ini bersama Rio de Janeiro, Barcelona, Tel Aviv, San Jose (Costa Rica), Boston, Los Angeles, New York, Utah, dan Florida.

Ia menambahkan, salah satu data yang akan diberikan kepada Google Waze adalah data kecepatan kendaraan dapat melaju di sebuah jalan. Selain itu warga juga dapat memberikan informasi kemacetan lalu lintas kepada Pemprov DKI Jakarta dengan menggunakan Google Waze.

"Dua hari ini, kami akan membicarakan data apa saja yang akan kami berikan kepada Google Waze dan mereka akan mengelola data tersebut untuk memberikannya kepada masyarakat," kata Akbar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com