Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Risma: Kalau Saya, Setiap Kebijakan Harus Ada Alternatifnya

Kompas.com - 14/11/2014, 18:26 WIB
Estu Suryowati

Penulis

DEPANSAR, KOMPAS.com – Kota Surabaya di Jawa Timur, merupakan salah satu kota besar di Indonesia yang telah menerapkan manajemen lalu lintas terkoneksi internet. Sistem tersebut bernama Surabaya Intelligent Transport System (SITS).

Dengan SITS, keadaan lalu lintas dapat dipantau secara realtime dan bisa segera diambil tindakan ketika terjadi kemacetan. Apakah sistem ini bisa dipakai di kota lain termasuk Jakarta? Apa komentar Risma soal wacana pelarangan sepeda motor di jalan protokol Jakarta?

“Iya (SITS) bisa (dipakai juga di Jakarta), kalau memang bisa mengontrol (sistemnya),” ujar Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat ditemui wartawan usai berbagi pengalaman tentang penerapan e-Governance Surabaya, dalam Raker TIK SKK Migas-KKKS 2014, di Denpasar, Bali, Jumat (14/11/2014).

Risma menolak mengomentari wacana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melarang sepeda motor melintas di jalan protokol. “Saya tidak mengomentari itu ya. Tapi kalau saya, saya selalu kalau melakukan kebijakan itu selalu saya buat alternatifnya apa ke masyarakat,” ujar dia.

Menurut Risma, ketika sebuah kebijakan tak menyediakan alternatif bagi masyarakat, maka masyarakat hanya akan menjadi korban. “Kalau dia (pemerintah) enggak punya alternatif, kan kasihan dia (masyarakat). Bagaimana dia (masyarakat) bisa survive di dalam hidupnya kalau dia tidak punya alternatif,” kata dia.

Pemikiran yang sama, lanjut Risma, merupakan alasannya menolak pembangunan jalan tol di tengah Kota Surabaya. "Kenapa saya tidak mau tol? Karena bagaimana nanti warga saya yang naik motor, bagaimana warga saya yang mau naik sepeda. Iya kan? Ini (pemikirannya) kenapa saya seperti itu, kenapa saya ngotot tidak mau.” 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com