Terdapat sejumlah anak-anak di bawah umur yang ikut serta dalam aksi tersebut. Seperti halnya para orang dewasa lainnya, para anak-anak ini membawa serta spanduk serta bendera yang bertuliskan GMMBB dan kalimat-kalimat penentangan terhadap Ahok.
Salah satu di antaranya, Iyan. Dia mengaku ikut serta dalam aksi tersebut karena diajak oleh orangtuanya. Namun, ia mengaku tak tahu apa tujuan dari aksi tersebut.
"Enggak tahu ini (demo) apaan. Ikut-ikut aja tadi ," ujar dia di sela-sela aksi unjuk rasa.
Menurut Iyan, saat ini, ia duduk di kelas 1 SD. Ia mengaku bersekolah di SD Inpres Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara. Akibat diajak ikut unjuk rasa, ia terpaksa membolos.
"Enggak sekolah. Ya karena ikutan ginian (unjuk rasa)," kata dia.
Pantauan Kompas.com, para pengunjuk rasa tiba dengan menggunakan lima bus metromini. Dalam orasinya, para pengunjuk rasa menilai Ahok tak pantas memimpin Jakarta sebab tak berpihak pada masyarakat kecil. Mereka menyatakan hal itu mengacu pada penggusuran yang pernah mereka alami beberapa waktu yang lalu.
"Kami inginnya Pemprov DKI memberikan rasa aman dan keadilan. Bukan menginjak dan menggusur. Sudah digusur, tidak ada uang ganti rugi lagi. Hati nuraninya ke mana," ujar salah satu orator.
Aksi tersebut dijaga oleh sekitar puluhan petugas kepolisian dari unit Sabhara Polda Metro Jaya. Hingga sekitar pukul 11.00, aksi unjuk rasa masih berlangsung kondusif.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.