Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Ada Duta Besar, Pejabat Tak Perlu Sering-sering Studi Banding ke Luar Negeri!

Kompas.com - 25/11/2014, 19:12 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama berpendapat, selama ini peran para duta besar belum dimaksimalkan. Salah satu peran yang ia maksudkan adalah menjalankan peran promosi wisata dan budaya daerah Indonesia di wilayah tugasnya.

Selain itu, Basuki juga menyoroti soal para pejabat yang lebih memilih melakukan kunjungan langsung ke luar negeri. Padahal, kata dia, hal itu seharusnya tidak perlu dilakukan karena sudah ada duta besar.

"Yang dikatakan Pak Presiden, sejak dulu harusnya kepala daerah bisa memanfatkan dubes, bukan malah studi banding," kata Basuki seusai bertemu Duta Besar Indonesia untuk Italia, August Parengkuan, di Balaikota Jakarta, Selasa (25/11/2014).

"Kalau dubes kan sudah tahu titik-titik yang bagus untuk promosi wisata, sekalian juga buka peluang UMKM buat ekspor impor," lanjut Basuki. "Jadi setiap ke luar negeri itu mesti jelas."

Basuki lalu mengatakan, suatu kali dia pernah ingin studi banding soal layanan bus transjakarta dengan mengunjungi Bogota, Kolombia, yang punya transmilennio. Namun, Basuki akhirnya tak perlu ke Bogota kalau hanya itu karena semua informasi yang dia butuhkan bisa didapatkannya dari Duta Besar Indonesia untuk Kolombia.

"Jadi waktu itu dubes yang datang ke kami. Selama dua jam hingga tiga jam, dia paparkan banyak hal tentang transmilennio di Bogota. Jadi saya tidak perlu buang waktu saya untuk studi banding seperti itu," papar Basuki. "Kita baru pergi (ke luar negeri) kalau betul-betul diperlukan untuk pergi. Jadi tidak buang waktu," tegas dia.

Sementara itu, August mengatakan, tujuannya menyambangi Basuki adalah terkait rencana kedutaannya mengadakan pameran kebudayaan Betawi di negeri asal piza tersebut. Dia meminta Basuki mengirimkan tim kesenian untuk kegiatan yang dijadwalkan pada April 2015.

"Saya minta tolong Pak Gubernur untuk mengirimkan tim ke Italia, dan kalau memungkinkan (tim itu) menetap selama seminggu di sana," kata August. "Kami tentu sangat senang kalau Pemda DKI bisa datang. Tapi kalau misalkan mengirim tim kesenian (saja pun) itu sudah luar biasa sekali."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com