Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Saya yang Mau Nikah, Ibu Mega yang Pilih Calon?

Kompas.com - 30/11/2014, 15:41 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama membantah isu yang menyebut Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mendesaknya menerima Ketua DPD PDI-P DKI Boy Sadikin untuk menjadi wakil gubernurnya.

"Ibu (Mega) tuh enggak pernah ngomong, saya sudah tepis waktu koran ngomong hanya satu nama, Pak Boy. Saya datangi Bu Mega kan. Saya bilang, ya memang orangnya Ibu (Mega), haknya Ibu (Mega), tapi yang milih kan saya. Masak yang mau nikah saya, kok Ibu yang pilih?" kata Basuki di Jakarta, Minggu (30/11/2014).

Kendati demikian, Basuki mengaku tetap meminta pertimbangan Megawati terkait calon wakil gubernur yang akan mendampinginya nanti. Apalagi, saat bersama Joko Widodo maju dalam Pemilu Gubernur DKI pada 2012, dia diusung pula oleh PDI-P.

Menurut Basuki, sampai Minggu siang dia belum menerima usulan nama calon wakil gubernur DKI dari PDI-P. Namun, dia tak menampik ada tiga nama yang dipertimbangkannya menjadi pendamping untuk memimpin DKI.

Tiga nama itu, sebut Basuki, adalah Boy Sadikin, Ketua Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) Sarwo Handayani, dan mantan Wali Kota Blitar Djarot Saiful Hidayat.

Kebetulan, kata Basuki, Djarot dan Boy merupakan kader PDI-Perjuangan. Dengan demikian, Ahok merasa harus mendapatkan restu Megawati terkait dua nama kader PDI-P yang dipertimbangkannya sebagai kandidat wagub tersebut. "Kalau pilih Boy dan Djarot harus minta izin PDI-P," ujar Basuki.

Menurut Basuki, PDI-P sudah lama punya kultur budaya tersendiri. Dia memberikan contoh langkah Jokowi—yang dia gantikan sebagai Gubernur DKI setelah terpilih menjadi Presiden—juga belum mau mengumumkan pencalonan maupun pendampingya pada Pemilu Presiden sebelum ada perintah partai.

Meski demikian, Basuki mengaku lebih memilih Djarot bila disodori pilihan antara Boy dan Djarot. (Baca: Ahok Saya Lebih Pilih Djarot daripada Boy Sadikin). Dia beralasan lebih kenal Djarot—yang dia kenal sejak 2006—daripada Boy.

Basuki juga menilai Djarot lebih patut dipertimbangkan karena pengalamannya selama 10 tahun menjadi Wali Kota Blitar di Jawa Timur. "(Juga) pernah dapat penghargaan," ujar dia.

Bahkan, Basuki pun mengatakan lebih memilih Djarot dibandingkan Sarwo Handayani, Ketua Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan yang beberapa kali oleh Basuki disebut sebagai kandidat ideal untuk menjadi wakil gubernur. Dia beralasan, Sarwo bisa tetap berkarya di TGUPP kalaupun tak menjadi Wakil Gubernur DKI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rayakan 'May Day', Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Rayakan "May Day", Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Megapolitan
Pakar Ungkap 'Suicide Rate' Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Pakar Ungkap "Suicide Rate" Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Megapolitan
Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com