"Ada kejadian di Riau di mana polisi kejar perampok, yaitu Edi. Dalam pengejaran, polisi ditembak oleh Edi sehingga meninggal," ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Senin (1/12/2014).
Polda Riau mendapat informasi bahwa Edi sedang berada di Jakarta. Kemudian, Polda Riau meminta bantuan kepada Polda Metro Jaya untuk ikut melakukan penggerebekan. Edi diketahui berada di Kebon Jeruk, Jakarta Barat. [Baca: Residivis Tembak Mati Polisi di Pekanbaru]
Saat penggerebekan, Edi melawan dan sempat ingin mengeluarkan senjata api revolver rakitan. Diduga, Edi akan menembak kembali polisi yang mengejarnya. Namun, upayanya gagal karena polisi lebih dulu menembaknya.
Saat ini, jasad Edi sudah dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo untuk divisum. Edi Palembang merupakan residivis yang sering melakukan pencurian dengan kekerasan di banyak tempat, seperti di Riau dan Jambi. Edi sudah berulang kali dikejar. Namun, dia selalu bisa meloloskan diri.
Pada Minggu (9/11/2014), Edi Palembang menembak anggota Opsnal Reskrim Polsek Senapelan, Bripka Harianto Bahri, di Senapelan, Pekanbaru, sekitar pukul 16.30. Bripka Harianto, yang menderita luka tembak di bagian dada sebelah kiri, mengembuskan napas terakhir ketika dilarikan ke RS Polri. Penembakan diduga dilakukan dengan senjata api jenis Rugermini yang dimodifikasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.