Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djarot: "Yes of Course", Saya yang Akan "Blusukan"

Kompas.com - 05/12/2014, 12:29 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Calon wakil gubernur DKI Jakarta yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Djarot Saiful Hidayat, menegaskan bakal blusukan langsung ke warga Jakarta ketika duduk menjadi DKI 2 nanti.

Selama ini, mantan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo-lah yang kerap melakukan aksi blusukan. Sementara Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama lebih suka berada di dalam kantor dan mereformasi birokrasi pemerintahan. [Baca: Sudah Diperkenalkan Sebagai Wagub, Djarot Akan Tempati Ruang Kerja Ahok]

"Yes, of course saya yang akan blusukan ke kampung-kampung setelah dilantik (jadi wagub)," kata Djarot, di Balaikota DKI, Jumat (5/12/2014). "(Blusukan) sekarang juga bisa kalau mau. Ha-ha-ha," kata Djarot tertawa.

Mantan Wali Kota Blitar itu menjelaskan bahwa aksinya turun ke warga bukanlah meniru atau mengadopsi gaya kepemimpinan Jokowi. Ia mengklaim, selama memimpin Blitar dua periode, ia selalu turun ke warga melihat permasalahan yang ada. Lagi pula, lanjut dia, partai tempatnya bernaung mengajarkan untuk selalu dekat dengan warga.

"Karakter PDI Perjuangan memang begitu. Jadi memang sudah bawaan dari partai, kami harus menyatu dengan rakyat," kata Djarot.

Sebelumnya diberitakan, Djarot melakukan pertemuan tertutup sekitar 30 menit bersama Basuki. Seusai bertemu Basuki, Djarot juga bertemu Sekretaris Daerah Saefullah dan memperkenalkan diri dengan para PNS DKI.

Pertemuannya dengan Sekda adalah untuk mengurus segala kekurangan administrasi persyaratan menjadi wagub DKI yang harus diserahkan ke Kemendagri.

Sekitar 20 menit melakukan pertemuan dengan Saefullah, Djarot pun langsung bergegas menuju DPRD DKI. Di sana, ia berencana untuk bertemu dengan Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi. [Baca: Usai Temui Ahok dan Sekda, Djarot Sambangi DPRD]

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Megapolitan
Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Megapolitan
Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung 'Political Will' Heru Budi

Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung "Political Will" Heru Budi

Megapolitan
Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Megapolitan
Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Megapolitan
Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com