Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begitu Demo Bubar, Pekerjaan Mereka Bertambah

Kompas.com - 10/12/2014, 16:19 WIB
Desy Selviany

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ribuan pengunjuk rasa meninggalkan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu (10/12/2014) sekitar pukul 14.30 WIB. Begitu para buruh menyingkir, giliran orang-orang berpakaian oranye mengisi tempat yang ditinggalkan para buruh itu.

Mereka bukan hendak berunjuk rasa seperti para buruh, melainkan hendak membersihkan sampah yang ditinggalkan para demonstran itu.

Pasukan berpakaian oranye itu adalah petugas dari Suku Dinas Kebersihan Jakarta Pusat. Mereka dengan tekun menyapu jalan dan memunguti sampah yang bertebaran di sekitar Bundaran HI. Berbagai jenis sampah, seperti stirofom dan kertas pembungkus nasi serta botol air mineral, bertebaran dari trotoar hingga tengah jalan.

Seorang petugas kebersihan, Ate (58), mengaku selalu kewalahan membersihkan sampah usai demonstrasi. "Waduh, bukan berkali-kali lipat lagi ini. Gaji tetap segitu, kerjaan tambahnya banyak," ungkap pria yang sudah menjadi petugas kebersihan sejak 15 tahun lalu ini.

Biasanya kata Ate, ia membersihkan lingkungan HI hanya pagi hari. Sampahnya pun sedikit dan hanya dari pinggir jalan.

"Kalau enggak ada demo, pekerjaan enggak terlalu berat gini. Sampahnya juga engak sampah ke tengah-tengah jalan. Kalau sekarang, ya bisa dilihat sendiri. Hahahaha...," kata Ate sambil memasukkan sampah ke dalam plastik hitam berukuran besar.

Ia mengaku pasrah dengan keadaan tersebut. "Ya, mau gimana lagi. Sudah kerjaannya begitu, tapi ya kalau bisa sih maunya setiap unjuk rasa jangan sampai bertebaran di mana-mana biar mempermudah pekerjaan kita juga. Hehehe," kata dia.

Menurut Ate, dia dan rekan-rekannya biasanya membersihkan sampah yang bertebaran di sepanjang Jalan MH Thamrin sampai menjelang sore. "Ya, palingan harus kerja keras sampai sore lagi kalau gini, Hehehe," jelas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com