Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hujan Deras Persulit Razia PKL Monas

Kompas.com - 26/12/2014, 15:28 WIB
Unoviana Kartika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Hujan deras turun di kawasan Monumen Nasional, Jumat (26/12/2014). Namun, kondisi tersebut tidak mematahkan rencana Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) untuk merazia pedagang kaki lima (PKL) yang masih memadati kawasan ikon Ibu Kota itu.

Kepala Seksi Operasional Satpol PP Jakarta Pusat Maruli Sijabat mengatakan, pihaknya sudah merencanakan untuk melakukan penertiban hari ini. "Hujan memang sedikit menyulitkan, tetapi penertiban tetap kami lakukan," ujar dia saat dihubungi.

Saat hujan deras, Satpol PP harus menggunakan jas hujan. Kendaraan seperti mobil dan motor yang dikendarai mereka pun berjalan lebih lambat. Karena itu, banyak PKL yang sudah terlanjur kabur. Apalagi pintu gerbang Monas tidak dikunci. Alhasil, para PKL berhasil keluar dari kawasan Monas dengan cepat.

Petugas Satpol PP yang dikerahkan untuk penertiban hari ini adalah 40 orang. Sebagian dari mereka menggunakan mobil untuk menyergap PKL, sebagian lagi ada yang menumpagi sepeda motor.

Pantauan Kompas.com, hanya sebagian kecil PKL yang tak sempat melarikan diri. Barang-barang dagangan PKL yang terjaring pun disita petugas dan dibawa ke gudang Satpol PP di kawasan Cakung, Jakarta Timur.

Maruli mengatakan, seperti yang sudah dikoordinasikan dengan Unit Pengelola Monas sebelumnya, penertiban akan dilakukan setiap hari. Ini demi membuat kawasan Monas steril dari PKL.

"Apalagi ini hari libur, PKL benar-benar marak di kawasan Monas. Maka tentu saja penertiban tetap dilakukan secara mendadak," tutur Maruli.

Pantauan Kompas.com sekitar pukul 14.00, begitu petugas Satpol PP menyambangi area di sekitar Pintu Timur Monas, PKL yang terdiri dari pedagang pakaian, cinderamata, makanan, dan minuman itu lari tunggang langgang. Dengan mendorong gerobak mereka kocar kacir menghindari sergapan Satpol PP.

Dengan cepat mereka langsung mengemasi barang dagangan mereka dengan terpal untuk menghindarinya dari air hujan. Namun, hujan yang turun dengan derasnya disertai angin kencang tetap membuat mereka basah kuyup.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com