Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Ahok Digugat Pengendara Motor yang Tertabrak Mobilnya

Kompas.com - 31/12/2014, 10:54 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku pernah digugat karena mobilnya dianggap menabrak pengendara sepeda motor. Padahal, menurut Basuki, ia dalam kondisi sebagai korban atau yang ditabrak oleh pengendara motor itu.

Pengalamannya digugat oleh pengendara motor ini diceritakan kembali oleh Basuki, saat menghadiri pencanangan Gerakan Tertib Berlalu Lintas, di Bunderan Hotel Indonesia, Jakarta, Rabu (31/12/2014).

"Waktu itu sekretaris pinjam mobil saya, pas di lampu merah Rawamangun, lampu lalu lintas masih kuning kok, motor sudah tancap gas atau lampu sudah merah masih ada yang nyelonong jalan, ya sudah kenalah mobil saya ketabrak dari lawan arah," kenang Basuki.

Sekretarisnya langsung menelepon Basuki dan menceritakan kronologi kecelakaan itu. Sang pengendara motor terluka akibat kecelakaan tersebut. Basuki pun menginstruksikan sang sekretaris untuk langsung membawa pengendara motor itu ke rumah sakit dan menanggung seluruh pembiayaan perawatan.

Saat di rumah sakit, ternyata pengendara itu harus dioperasi dan menghabiskan biaya sekitar Rp 4 juta. Basuki pun menanggung pembiayaan operasi itu.

"Tapi tahu enggak, apa yang terjadi? Orang (pengendara) ini benar-benar hebat. Pas di rumah sakit, dia bawa saudaranya yang pengacara dan saya mau digugat ke hukum. Pemikiran dia sederhana, kalau orang tidak salah pasti tidak mungkin mau baik hati membayar rumah sakit, tapi kalau orangnya salah pasti akan menanggung semuanya," kata Basuki.

Saat mendapat gugatan itu, pria yang dikenal ceplas-ceplos ini langsung tidak terima dan mengeluarkan amarahnya. Basuki merasa sebagai pihak yang tidak bersalah dan hanya tidak ingin memunculkan masalah baru.

Pria yang akrab disapa Ahok itu terus melawan sang pengacara. Akhirnya, sang pengacara beserta pengendara meminta maaf pada Basuki. "Dia ternyata kalah gertak sama saya. He-he-he. Saya cerita ini, karena di jalan raya itu banyak pengendara yang tidak peduli dengan orang lain," kata Basuki.

Pada kesempatan itu turut hadir Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Unggung Cahyono, Kepala Korlantas Polri Irjen Pol Condro Kirono, Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Ronny Franky Sompie, Kepala Dinas Perhubungan DKI Muhammad Akbar, dan lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com