Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tugasnya Dihapus Ahok, Ini Tanggapan Mantan Pemandu Wisata Bus City Tour

Kompas.com - 07/01/2015, 15:53 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan pemandu wisata bus tingkat wisata City Tour yaitu Farid, mengeluarkan pendapatnya soal dihapusnya pemandu di bus itu. Farid mengatakan peran pemandu wisata di bus City Tour sangat penting.

"Karena yang namanya bus wisata ya bukan transportasi umum. Jadi memang harus ada sisi berwisatanya dong," ujar Farid ketika dikonfirmasi Rabu (7/1/2015). Farid menjelaskan, yang bisa membuat penumpang merasa sedang berwisata adalah pemandu wisata.

Pemandu wisata akan menjelaskan objek-objek yang dilewati bus kepada penumpang. Tidak hanya itu, kata Farid, pemandu wisata juga yang membuat perjalanan menjadi lebih seru. Seperti permainan tebak-tebakan atau cerita lelucon yang sering mereka lontarkan kepada penumpang.

Farid mengatakan hampir setiap hari masyarakat Jakarta melihat Monumen Nasional, Masjid Istiqlal, maupun Istana Merdeka. Turis asing pun tidak sedikit yang sering melihat bangunan-bangunan itu di Jakarta.

Semua orang tahu bangunan itu. Akan tetapi, tidak semua orang tahu kisah di balik pembangunan itu semua. "Dan bangunan-bangunan itu enggak bisa cerita sendiri. Nah, di sinilah peran tour guide itu," ujar Farid. "Guide juga yang jadi perwakilan orang Jakarta bagi turis asing." 

Farid mengaku telah berhenti menjadi pemandu wisata bus tingkat City Tour sekitar 6 bulan lalu. Saat ini, dia masih berprofesi sebagai pemandu wisata lepas dan penyiar radio. Farid mengatakan, pemandu wisata yang ada bertugas di City Tour adalah teman-temannya.

Pemandu wisata City Tour memang diambil dari sebuah komunitas bernama Komunitas Historia Indonesia. Saat ini, dia sudah mendengar bahwa pemandu wisata sudah tidak digunakan lagi di bus City Tour.

Dia belum tahu bagaimana nasib teman-temannya yang kehilangan pekerjaan. Akan tetapi, Farid menegaskan, absennya pemandu wisata di bus City Tour telah menghilangkan fungsi bus itu sebagai bus wisata.

Untuk diketahui, Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama menghilangkan peran polisi wisata dan pemandu wisata (tour guide) yang bertugas di dalam bus tingkat wisata. Sebab, kata dia, keberadaan dua petugas itu hanya menghabiskan anggaran. [Baca: Ahok Bakal Hilangkan Tour Guide dan Polisi Wisata di Bus Tingkat]

Pemandu dan polisi wisata di City Tour sudah tidak bertugas lagi sekitar dua hari yang lalu. Beberapa dari para pemandu wisata itu kini menjadi pemandu di lokasi lain.

Sekarang di dalam bus City Tour, hanya ada pramudi (pengemudi wanita) dan seorang petugas on board (kondektur). Padahal, dulu bus tingkat City Tour dilengkapi dengan seorang pramudi, kondektur, polisi wisata, dan pemandu wisata.

Polisi wisata bertugas untuk menjaga suasana di dalam bus agar tetap kondusif. Sementara pemandu wisata bertugas sebagai komunikator yang berinteraksi langsung dengan para penumpang.

Setiap melewati sebuah obyek wisata, pemandu akan menginformasikan hal-hal menarik atau yang berkaitan dengan sejarah dari obyek tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tes Kesehatan Epy Kusnandar Usai Ditangkap Terkait Kasus Narkoba

Polisi Tes Kesehatan Epy Kusnandar Usai Ditangkap Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Tersangkut Kasus Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap Dalam Kondisi Sadar

Tersangkut Kasus Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap Dalam Kondisi Sadar

Megapolitan
Mayat yang Ditemukan Dalam Sarung di Pamulang Berjenis Kelamin Pria dan Berusia Sekitar 40 Tahun

Mayat yang Ditemukan Dalam Sarung di Pamulang Berjenis Kelamin Pria dan Berusia Sekitar 40 Tahun

Megapolitan
Polisi Otopsi Mayat Pria Terbungkus Kain yang Ditemukan di Tangsel

Polisi Otopsi Mayat Pria Terbungkus Kain yang Ditemukan di Tangsel

Megapolitan
Polisi Temukan Luka di Leher dan Tangan pada Jasad Pria Dalam Sarung di Pamulang

Polisi Temukan Luka di Leher dan Tangan pada Jasad Pria Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Angkot di Ciracas Tabrak Motor dan Mobil akibat 'Ngebut'

Angkot di Ciracas Tabrak Motor dan Mobil akibat "Ngebut"

Megapolitan
 Mayat Terbungkus Kain Ditemukan di Pamulang, Tangsel

Mayat Terbungkus Kain Ditemukan di Pamulang, Tangsel

Megapolitan
Polresta Bogor Tangkap 6 Pelaku Tawuran, Dua Orang Positif Narkoba

Polresta Bogor Tangkap 6 Pelaku Tawuran, Dua Orang Positif Narkoba

Megapolitan
Dilempar Batu oleh Pria Diduga ODGJ, Korban Dapat 10 Jahitan di Kepala

Dilempar Batu oleh Pria Diduga ODGJ, Korban Dapat 10 Jahitan di Kepala

Megapolitan
Terbentur Aturan, Wacana Duet Anies-Ahok pada Pilkada DKI 2024 Sirna

Terbentur Aturan, Wacana Duet Anies-Ahok pada Pilkada DKI 2024 Sirna

Megapolitan
Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Megapolitan
Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com