Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dibilang Sarang Maksiat, Warga Kompleks Siliwangi Bilang Itu Akal-akalan TNI Saja

Kompas.com - 09/01/2015, 14:28 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Warga di Kompleks Batalyon Siliwangi, Jalan Jambul Lama RW 10, Kramat Jati, Jakarta Timur, menolak jika lingkungan tempat tinggal mereka disebut sebagai sarang maksiat. Sebelumnya, Panglima Kodam Jaya Mayor Jenderal Agus Sutomo mengatakan, kompleks tersebut merupakan kompleks sarang maksiat karena warganya sudah tidak tertib.

Agus beralasan bahwa lingkungan warga kompleks TNI itu sudah menjadi tempat narkoba, minuman keras, perjudian, dan lainnya. Sekitar akhir tahun 2014 lalu, lokasi ini digerebek ratusan personel TNI dan Polri.

Beberapa orang diamankan karena penyalahgunaan narkoba, minuman keras, dan lainnya. Terkait pernyataan Pangdam Jaya itu, YB (25), warga RT 01 RW 10 kompleks tersebut, menyesalinya. [Baca: Pangdam Jaya: Kompleks Batalyon Siliwangi Berubah Fungsi Jadi Sarang Maksiat]

Ia menolak kompleks itu disebut demikian. Menurut dia, penyebutan kompleks itu sebagai sarang maksiat hanya akal-akalan TNI untuk melakukan penggusuran.

"Itu saya enggak setuju kalau di sini dibilang sarang maksiat, sarang narkoba. Sarang miras itu cuma akal-akalan Kodam karena memang mereka sudah incar tanah ini. Kalau saya bilang, itu strategi Kodam. Itu cara mereka untuk menarik simpati kembali untuk menarik tanah ini," kata YB, kepada Kompas.com, saat ditemui di lokasi, Jumat (9/1/2015).

YB mengatakan, saat pasukan TNI dan Polri melakukan operasi besar-besaran akhir tahun kemarin, barang bukti yang ditemukan pun sedikit sehingga dia menilai kompleks tersebut tak dapat di-judge sebagai sarang maksiat.

"Dibilang narkoba, daerah mana pun ada kalau mau dicari. Tetapi, kalau mau dibilang sarang, saya enggak setuju," ujar YB.

Terkait perjudian, dia menampiknya. Mungkin, kata dia, yang dimaksud adalah orang yang sedang bermain kartu di depan rumah. "Mungkin orang cuma main kartu mereka anggap judi," ujar pemuda yang mengaku memiliki buyut veteran bernama Gerson Bolang, yang dimakamkan di TMP Kalibata itu. [Baca: Pangdam Jaya: Hanya 80 Pensiunan dan 15 Perwira TNI di Kompleks Batalyon Siliwangi]

Sementara itu, MA (29), warga RT 1 RW 10 lainnya, mengakui jika memang beberapa hal seperti narkoba, minuman keras, dan perjudian itu ditemukan saat penggerebekan kemarin. Untuk narkoba, MA senada dengan YB bahwa barang bukti yang ditemukan sedikit.

Dari sembilan orang yang diamankan, sambungnya, tujuh orang dilepaskan dan sisanya dua orang diamankan di Polres Metro Jakarta Timur karena terdapat barang bukti. "Itu pun semua mereka pemakai, bukan bandar," ujar MA.

Soal minuman keras, MA mempertanyakan mengapa itu dijadikan alasan menyebut kompleks itu lokasi maksiat. Sebab, putra almarhum veteran Zainal Said itu mengatakan, minuman keras di lingkungan mana pun juga banyak yang menjual. Oleh karena itu, MA menyayangkan pernyataan yang mengatakan bahwa lingkungan itu adalah sarang maksiat. "Kalau jadi sarang enggak, apalagi dibilang jadi sarang maksiat," ujar MA.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com