Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Lho Penyebab Air Keruh di Rumah Pelanggan!

Kompas.com - 14/01/2015, 17:01 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Kenapa air yang mengalir di rumah tidak jernih? Padahal air yang dihasilkan oleh Palyja telah melalui proses desinfektasi dan pengujian berulang oleh tim laboratorium bersertifikasi.

"Itu masih terjadi, padahal syarat Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) no 492 tahun 2010 tentang kualitas hasil olahan dan bulk water telah berhasil dilalui. Begitu juga dengan Permenkes no. 416 tahun 1990 tentang kualitas air bersih di jaringan," ujar Presiden Direktur Palyja Jacques Manem pada konferensi pers di Jakarta, Kamis (8/1/2015) lalu.

Jacques mengatakan, tak salah jika menyebut pemicu keruhnya air yang sampai di rumah pelanggan salah satunya adalah akibat kebocoran air. Dengan adanya kebocoran, sangat memungkinkan tanah ataupun beberapa partikel lainnya masuk ke dalam saluran perpipaan sehingga air menjadi keruh.

Kebocoran air dalam jaringan perpipaan dapat disebabkan oleh dua hal. Yang pertama disebut dengan kebocoran fisik. Kebocoran ini dapat disebabkan oleh faktor usia pipa ataupun imbas pengerjaan proyek, misalnya tiang panjang gedung.

"Sedangkan penyebab kebocoran yang kedua adalah kebocoran komersial. Yang dimaksud dengan kebocoran komersial ini mencakup konsumsi tidak resmi atau pencurian air dan pemakaian air secara ilegal, ketidaktepatan pembacaan meter, dan kesalahan dalam penanganan data pelanggan," ujarnya.

Jacques mengatakan, konsumsi air tidak resmi atau kebocoran yang disengaja selain menyebabkan air menjadi keruh, juga membuat tekanan air menjadi kecil dan tidak kontinyu.

"Pelakunya bisa saja pelanggan ataupun oknum yang ingin mengambil keuntungan pribadi. Tindakan inilah yang membuat pelanggan resmi kami tidak dapat menikmati haknya secara utuh," katanya.

Adapun modus sambungan ilegal adalah mencuri air dari pipa distribusi tanpa melalui meteran air. Sementara itu, modus pemakaian air ilegal dilakukan lewat cara merusak meter air dengan tujuan menurunkan jumlah air yang tertagih.

Terkait dengan itu, lanjut Jacques, Palyja mengajak pelanggan dan pihak-pihak lain yang mengetahui adanya segala bentuk kebocoran dan pencurian air untuk melaporkan ke Call center 24 jam 2997 9999, email palyja.care@palyja.co.id, ethics.committee@palyja.co.id, serta SMS ke 0816 725 952 dan 0818 725 952.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com