Lebih dari lima booth tersedia untuk memotret momen kebersamaan para pasangan satu per satu. Seorang pengarah gaya juga bersiap di tiap booth-nya. Sepasang pria dan wanita yang tidak lagi muda, tampak canggung diarahkan bergaya di depan kamera.
"Ibunya dipeluk dikit, Pak. Iya begitu, senyumnya jangan kaku, Pak," ujar si pengarah gaya.
Sepasang pengantin itu pun tersenyum malu ke arah kamera. Setelah selesai, sepasang pengantin itu berlalu dan digantikan dengan pasangan lain.
Di sana, memang sedang dilaksanakan nikah massal yang diikuti oleh 5.000 pasangan dari Jabodetabek. Salah satu pengantin wanita, Pipit, terlihat memprotes pengantin prianya.
"Kok pake sendal jepit sih, Pak?" tanya Pipit.
"Ah, ngapain rapi-rapi banget," jawab sang suami, Husein.
Pipit dan Husein ternyata bukan pasangan yang baru menikah. Mereka sudah bertahun- tahun membina rumah tangga. Akan tetapi, buku nikah mereka hilang entah ke mana. Mereka pun memanfaatkan kesempatan nikah massal ini untuk mendapatkan kembali buku nikah.
"Anak saya aja udah dua," ujar Pipit.
Karena bukan pernikahan pertama, Husein merasa tidak perlu berdandan terlalu rapi. Pada "hari pernikahan" ini, Husein hanya mengenakan baju koko, celana panjang berwarna hitam, dan sebuah peci. Tidak lupa, sendal jepit karet menjadi alas kakinya.
Sementara Pipit berdandan sederhana. Hanya busana muslim berwarna putih yang dipadankan dengan sendal sederhana. Namun, bukan sendal jepit.
Pipit dan Husein memang tidak berpakaian pengantin di hari pernikahannya. Akan tetapi, bukan berarti tidak ada yang mengenakannya. Beberapa pasang pengantin terlihat mengenakan pakaian adat daerah. Walau pun, beberapa pengantin juga ada yang justru terlihat seperti tamu undangan yang datang ke pernikahan.
Kesan pernikahan yang sakral begitu jauh dari acara ini. Yang ada hanya kerumunan pengantin yang harus mengantre proses demi proses untuk dapat menyelesaikn acara nikah massal.
Setelah melakukan sesi foto, mereka pun harus kembali mengantre bersama ribuan orang untuk mengambil bingkisan. Kemudian menunggu untuk melakukan akad nikah. "Tapi gapapa namanya juga gratis," ujar Pipit.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.