Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadis Tata Air Bilang Sembilan Waduk Rampung, Ahok Sebut Terkendala

Kompas.com - 02/02/2015, 16:58 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengklaim, sembilan waduk yang pembangunannya dimulai tahun lalu saat ini telah selesai secara fisik. Adapun tahap selanjutnya yang akan dilakukan adalah pembangunan turap dan pemasangan pompa air.

Sebagai informasi, sembilan waduk yang pembangunannya diklaim telah selesai adalah waduk yang mulai digarap saat era pemerintahan Gubernur Joko Widodo.

"Sudah selesai dan sudah berfungsi. Cuma kalau belum dilengkapi dengan turap, pompa, tentu belum bisa efektif," kata Kepala Dinas Tata Air Agus Priyono, di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (2/2/2015). [Baca: Waduk Marunda Mulai Dibangun, Jokowi Optimistis Selesai Akhir 2014]

Menurut Agus, pembangunan turap dan pemasangan pompa di sembilan waduk ditargetkan selesai tahun ini. Bila tak mengalami kendala terkait dokumen kepemilikan lahan, Agus yakin target tersebut bisa direalisasikan.

"Yang lahannya sudah dibebaskan akan kita gali, alat kita sudah siap. Kalau semuanya lancar, surat-suratnya tidak ada yang bermasalah, tahun ini semuanya selesai," ucap dia.

Sembilan waduk yang dibangun tersebar di sembilan lokasi, masing-masing di Cakung, Cilincing, Kali Tunjangan, Cengkareng, Rorotan, Marunda, Brigif (Jagakarsa), Pondok Rangon, dan Pantai Indah Kapuk.

Pernyataan Agus ini bertolak belakang dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama.

Ahok menjelaskan, sembilan waduk yang direncanakan dibangun tahun ini terkendala pembebasan lahan. Dengan demikian, lanjut dia, antisipasi banjir tahun ini adalah dengan pemasangan serta penguatan tanggul.

Sementara itu, untuk pembangunan waduk, lanjut dia, diperkirakan baru rampung dalam jangka waktu lama karena tahun ini DKI baru menggali lahan. Beberapa pembangunan waduk di lahan lain pun terkendala pembebasan lahan, contohnya pembangunan Waduk Marunda. [Baca: Antisipasi Banjir Tahun Ini, Ahok Pilih Pasang Tanggul]

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com