Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Calo Tanah Teror Warga Pesanggrahan

Kompas.com - 16/02/2015, 08:32 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Ekspresi marah diperlihatkan Mama Yayan (42), warga RW 03, Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, baru-baru ini. Sambil mengepalkan telapak tangannya, Yayan bercerita mengenai banyaknya makelar tanah alias calo yang membujuk dan meneror warga agar menjual tanahnya.

Menurut Yayan, para calo itu melakukan berbagai cara membujuk warga agar melepas tanahnya dengan harga yang mereka kehendaki. Terkadang, tambah Yayan, ditambah dengan cara pemaksaan, intimidasi, dan teror.

"Ke saya saja sampai datang tiga kali. Awalnya mereka datang menawarkan harga, tapi saya tolak. Kemudian datang lagi membawa berita mau ada pengukuran dan pendataan lahan, tapi saya nggak kasih data juga. Nah yang ketiga bikin kesal, mereka bilang kalau warga yang nggak ngajuin harga sekarang, mau diikuti sidang, penentuan harga nanti ditentukan oleh pengadilan," keluh Yayan, kesal.

Namun, firasat Yayan terbukti benar. Seluruh ancaman dan kabar buruk cari calon itu tidak pernah terjadi hingga kini. Karena itu, dia secara meminta ke pihak Pemkot Jakarta Selatan untuk kembali proaktif menyampaikan informasi maupun sosialisasi secara langsung terkait kelanjutan proyek normalisasi Kali Pesanggarahan tersebut.

"Ya kalau ditanya, kita maunya pemerintah bisa terbuka, kasih tahu apa adanya, jangan ada yang ditutup-tutupin. Kalau memang proyek Kali Pesanggrahan dibatasi atau diterusin, ya kasih tahu ke kita, musyawarah baik-baik sama warga," ujarnya.

Rumah Yayan terletak di belakang Gedung ITC Cipulir, Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Pada Jumat (30/1) lalu, selain Yayan, warga lainnya yang lahannya akan terkena proyek normalisasi Kali Pesanggrahan mengaku sering didatangi makelar-makelar tanah.

"Nah itu (makelar-red) yang ditakutin, ada beberapa orang pake baju rapi kayak orang pemerintahan, ngakunya sih dari kementerian, nawarin kita kerja sama. Mereka meminta KTP sama KK warga, eh nggak tahunya calo," jelas Yuli (41), warga RT 04/03 Ulujami.

Kerja sama yang ditawarkan beberapa orang calo kepada warga tersebut awalnya dianggap baik karena para pria tersebut memaparkan penawaran bagus atas nilai ganti rugi lahan, yakni sebesar dua kali lipat dari harga jual tanah saat ini. Namun, satu hal yang membuatnya curiga adalah para calo secara langsung meminta salinan kopi mulai dari identitas pemilik bidang dan sertifikat lahan kepada masing-masing warga yang termasuk dalam trase pembangunan normalisasi Kali Pesanggrahan.

"Tahu begitu kita curiga, itu orang pemerintah beneran bukan? Soalnya kalo memang benar orang pemerintah, kenapa mereka minta data-data kita, seharusnya kan mereka sudah punya," jelas Yuli dengan nada tinggi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Megapolitan
Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com