Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Sebenarnya Ingin Ajak Jokowi "Blusukan" Lihat Pompa Air

Kompas.com - 18/02/2015, 13:22 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama bakal mendampingi Presiden RI Joko Widodo dan Menteri Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (MenPU-Pera) Basuki Hadimuljono meninjau beberapa lokasi program penanggulangan banjir. Rencananya, mereka bakal meresmikan proyek pembangunan terowongan sodetan Ciliwung-Kanal Banjir Timur (KBT). 

"Kalau Menteri PU pasti ngajak (Presiden) ke sodetan Ciliwung. Kalau saya justru sebenarnya mau kasih lihat (Presiden) pompa air di Kali Tunjungan (Tegal Alur, Jakarta Barat)," kata Basuki, di Balai Kota, Rabu (18/2/2015). 

Menurut dia, Kali Tunjungan sudah menyempit dari lebar 12-14 meter menjadi tinggal 8 meter saja. Proyek pompa air serta normalisasi di Kali Tunjungan merupakan wewenang Kementerian PU-Pera. Sementara, wewenang operasional pompa air berada di Dirjen Cipta Karya, Kementerian PU-Pera.

Ia menginginkan wewenang operasional pompa diserahkan kepada Dinas PU. Apabila pompa di sana berfungsi baik, maka banjir yang kerap merendam kawasan Green Garden, Grogol, Kamal, dan Jalan S Parman bisa diminimalisir.

"Di sana ada lahan 90 hektar kalau bisa dibangun waduk besar, wilayah (Jakarta) Barat, bisa selesai (banjirnya). Karena untuk (mengatasi banjir) di wilayah tengah, kan sudah ada Waduk Pluit 80 hektar, tinggal ditambah pompa, selesai urusan banjir di sisi barat," kata Basuki. 

Selain meresmikan proyek terowongan Sodetan Ciliwung-KBT, rencananya, Jokowi, Basuki, dan Menteri Basuki bakal meninjau Kebon Baru Tebet dan Kampung Pulo Jatinegara Jakarta Timur. Dia menampik jika aksi blusukannya kali ini karena diajak oleh sang Presiden.

"Presiden itu kalau datang ke wilayah, Gubernur harus hadir. Ini kan acara Presiden dan Menteri PU, bukan diajak (Presiden), bikin GR (gede rasa) saja lo," kata Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Megapolitan
Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Megapolitan
Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Megapolitan
Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung 'Political Will' Heru Budi

Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung "Political Will" Heru Budi

Megapolitan
Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Megapolitan
Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Megapolitan
Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com