Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasar Santa, Dulu Dianggap Angker, Kini Jadi Tempat Nongkrong

Kompas.com - 19/02/2015, 07:03 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa kelompok anak muda tampak memenuhi bangku-bangku di depan kios yang menjajakan kuliner masa kini, seperti kopi gayo, pisang cokelat, maupun takoyaki.

Di sudut lain, beberapa anak muda lainnya tampak melihat-lihat koleksi kaos di salah satu kios yang menjual pakaian dengan tren masa kini. Begitulah sekilas gambaran suasana di lantai 2 Pasar Santa.

Pasar yang berlokasi di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan itu kini memang menjadi salah satu pusat nongkrong anak muda Ibu Kota. Padahal, dulu pasar ini merupakan sepi, bahkan dianggap menjurus angker.

"Dulu sepi. Saking sepinya jadi angker. Malah dulu sempat ada yang bunuh diri di sini," kenang salah satu pedagang, Prapto Suhardi (74) kepada Kompas.com, Rabu (18/2/2015).

Prapto merupakan salah satu pemilik kios yang ada di lantai 2Pasar Santa. Ia membuka usaha jahit baju. Pria yang telah memiliki empat cucu ini mengaku telah menempati pasar tersebut sejak 2007 alias sejak pertama kali pasar tersebut berdiri.

Prapto tak mengetahui persis kapan Pasar Santa mulai ramai oleh anak muda. Namun menurut istrinya, Rukayah (62), Pasar Santa mulai ramai pasca Idul Fitri 2014. "Jadi udah sekitar 3-4 bulan ini ra mainya," ujar dia.

Menurut Prapto dan Rukayah, sampai sejauh ini peningkatan pengunjung di Pasar Santa tak berpengaruh terhadap usaha mereka. Bila memperhatikan usaha di kios-kios lain yang ada di sekitarnya, usaha Prapto tergolong "ketinggalan zaman". Sebab, usahanya itu sama sekali tidak menyasar kalangan anak muda.

"Saya sih udah dilarang jualan oleh anak saya. Ini jualan cuma mau ngisi waktu aja. Daripada diam di rumah. Sekarang senang pasar ini udah mulai rame. Apalagi kalau sore," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Bebaskan Sekda Supian Suri Pilih Bakal Calon Wakil Wali Kota di Pilkada 2024

PDI-P Bebaskan Sekda Supian Suri Pilih Bakal Calon Wakil Wali Kota di Pilkada 2024

Megapolitan
Dibacok Empat Kali oleh Keponakan yang Dendam, Penyebab Pria di Pamulang Tewas di Tempat

Dibacok Empat Kali oleh Keponakan yang Dendam, Penyebab Pria di Pamulang Tewas di Tempat

Megapolitan
Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Diduga akibat Penyempitan Jalan Imbas Proyek LRT

Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Diduga akibat Penyempitan Jalan Imbas Proyek LRT

Megapolitan
Bunuh Pamannya, Faizal Emosi Dibangunkan Saat Baru Tidur untuk Layani Pembeli di Warung

Bunuh Pamannya, Faizal Emosi Dibangunkan Saat Baru Tidur untuk Layani Pembeli di Warung

Megapolitan
Hindari Kecurigaan, Faizal Sempat Simpan Golok untuk Bunuh Pamannya di Atas Tumpukan Tabung Gas

Hindari Kecurigaan, Faizal Sempat Simpan Golok untuk Bunuh Pamannya di Atas Tumpukan Tabung Gas

Megapolitan
Minta Dishub DKI Pilah-pilah Penertiban, Jukir Minimarket: Kalau Memaksa, Itu Salah

Minta Dishub DKI Pilah-pilah Penertiban, Jukir Minimarket: Kalau Memaksa, Itu Salah

Megapolitan
Babak Baru Kasus Panca Pembunuh 4 Anak Kandung, Berkas Segera Dikirim ke PN Jaksel

Babak Baru Kasus Panca Pembunuh 4 Anak Kandung, Berkas Segera Dikirim ke PN Jaksel

Megapolitan
KPU DKI Beri Waktu Tiga Hari ke Dharma Pongrekun untuk Unggah Bukti Dukungan Cagub Independen

KPU DKI Beri Waktu Tiga Hari ke Dharma Pongrekun untuk Unggah Bukti Dukungan Cagub Independen

Megapolitan
Mahasiswa Unjuk Rasa di Depan Istana Bogor, Minta Jokowi Berhentikan Pejabat yang Antikritik

Mahasiswa Unjuk Rasa di Depan Istana Bogor, Minta Jokowi Berhentikan Pejabat yang Antikritik

Megapolitan
Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Sudah Jadi Pemandangan yang Umum Setiap Pagi

Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Sudah Jadi Pemandangan yang Umum Setiap Pagi

Megapolitan
Menolak Ditertibkan, Jukir Minimarket: Besok Tinggal Parkir Lagi, Bodo Amat...

Menolak Ditertibkan, Jukir Minimarket: Besok Tinggal Parkir Lagi, Bodo Amat...

Megapolitan
3 Pemuda di Kalideres Sudah 5 Kali Lakukan Penipuan dan Pemerasan Lewat Aplikasi Kencan

3 Pemuda di Kalideres Sudah 5 Kali Lakukan Penipuan dan Pemerasan Lewat Aplikasi Kencan

Megapolitan
Kejari Jaksel: Rubicon Mario Dandy Dikorting Rp 100 Juta Agar Banyak Peminat

Kejari Jaksel: Rubicon Mario Dandy Dikorting Rp 100 Juta Agar Banyak Peminat

Megapolitan
Jebak Korban di Aplikasi Kencan, Tiga Pemuda di Kalideres Kuras 'Limit Paylater' hingga Rp 10 Juta

Jebak Korban di Aplikasi Kencan, Tiga Pemuda di Kalideres Kuras "Limit Paylater" hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Pilkada DKI Jalur Independen Sepi Peminat, Pakar Khawatir Fenomena Calon Tunggal

Pilkada DKI Jalur Independen Sepi Peminat, Pakar Khawatir Fenomena Calon Tunggal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com