Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Ahok Memandang 100 Hari Kerjanya?

Kompas.com - 23/02/2015, 09:54 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pada 26 Februari 2015 mendatang, tepat 100 hari kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengelola Ibu Kota sejak dilantik Presiden Joko Widodo pada 19 November 2014 lalu. 

Beberapa kebijakan dilakukannya pada 100 hari kerjanya ini, terutama perihal birokrasi serta transportasi.

Pada 2 dan 22 Januari lalu, Basuki merombak ribuan pejabat di lingkungan Pemprov DKI Jakarta. Ia juga memangkas sebanyak 1.500 jabatan struktural.

Basuki pun menerapkan sistem pemberian tunjangan kinerja daerah (TKD) dinamis kepada PNS DKI. Siapa pun yang berkinerja baik akan mendapat TKD secara optimal sehingga tunjangan tidak diberikan kepada PNS secara merata. Bahkan, ia menjanjikan staf biasa dapat membawa pulang TKD dinamis hingga Rp 13 juta. Sementara itu, lurah dan camat bisa mendapat TKD sebesar Rp 33 juta. Para pejabat eselon I, seperti sekda dan deputi gubernur, bisa meraih take home pay hingga Rp 97 juta.

Dari sisi transportasi, Basuki membuat kebijakan pelarangan perlintasan sepeda motor di sepanjang Jalan MH Thamrin-Medan Merdeka Barat. Ia juga menerapkan sistem e-ticketing di seluruh koridor transjakarta. Kemudian, untuk pembayaran sistem meteran parkir, Basuki menerapkan dengan pembayaran e-money kartu elektronik. Upaya itu dilakukan sebagai antisipasi kebocoran pada penerimaan daerah dari sisi parkir dan menerapkan cash less transaction di Pemprov DKI. 

Kemudian, bagaimana Basuki memandang kinerja 100 hari pemerintahannya ini?

"Enggak tahu, saya enggak pernah menghitung berapa hari. Biar orang lain yang menilai," kata Basuki singkat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Megapolitan
Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Megapolitan
Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Megapolitan
15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Megapolitan
Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Megapolitan
Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Megapolitan
Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Megapolitan
Heru Budi Usul Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Usul Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com