Namun, penerapan sistem pembayaran non-tunai ini belum sempurna. "Kami hanya butuh tap keluar. Jadi e-ticketing kami ini belum sempurna, hanya mencatat orang yang naik saja, saya inginnya nanti tap kartu mencatat orang keluar supaya saya bisa tahu dia naik turun di mana," kata Ahok, di Balai Kota, Senin (23/2/2015).
Lokasi naik dan tujuan turun penumpang bus transjakarta bisa dijadikan bahan evaluasi untuk menciptakan rute baru. Rute baru itu dapat menghemat pengeluaran warga serta tidak lagi membuat warga repot transit atau naik turun di halte bus transjakarta tertentu.
"Koridor yang paling banyak di-tap atau halte yang paling banyak di-tap warga itulah yang akan kami tambah busnya. Kami juga siapkan gudang untuk menyimpan bus," kata Ahok.
Bulan lalu, Ahok berharap bulan ini semua warga telah dapat menggunakan e-money agar Pemprov DKI bisa menambah unit bus transjakarta. Salah satu cara memaksa warga menggunakan e-money adalah menetapkan harga tinggi dengan isian saldo setengah dari harga pembelian kartu.
Saat ini, harga perdana kartu elektronik dijual Rp 40.000 dengan saldo Rp 20.000. Untuk sekali tap, saldo akan berkurang Rp 3.500 secara otomatis.
Saat ini, 12 koridor bus transjakarta telah menggunakan pembayaran non-tunai. Sabtu (21/2/2015), PT Transjakarta meresmikan pembayaran kartu elektronik di Koridor IV (Pulogadung-Dukuh Atas) dan Koridor VI (Ragunan-Dukuh Atas).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.